Selasa, 19 November 2013

Cerita tentang Kaguya


ini saya buat karena sangat banyak pembahasan tentang Kaguya Ootsutsuki di chapter terakhir ini. Juga karena banyak yang membanding-bandingkan Devil Fruit dari One Piece dengan cerita ini. Juga tentang beberapa hubungan dengan agama samawi. Nah ini cerita Jepang tentang Kaguya, bukan Kaguya Ootsutsuki, cuma sebagai bahan bacaan saja :D


Cerita Putri Kaguya yang menjadi orang pertama dengan cakra di tubuhnya (mungkin) diambil dari dongeng abad X di Jepang, Taketori Monogatari atau Dongeng Pemotong Bambu. Dongeng tersebut menceritakan tentang Putri Kaguya (Kaguya no Hime; Princess Kaguya) yang menemukan bayi dalam potongan bambu.

Taketori no Okina (orang tua yang menyemai bambu) menemukan batang bambu misterius yang bersinar. Dia kemudian membukanya dan menemukan jabang bayi sebesar ibu jarinya. Orang tua tadi sangat senang karena yang ditemukannya adalah seorang bayi perempuan cantik dan kemudian membawanya ke rumah. Dia dan istrinya membesarkan bayi tersebut seperti anaknya sendiri dan menamainya Nayotake no Kaguya hime (atau Kaguya hime; selanjutnya disebut putri Kaguya). Setelah itu, Taketori mendapati bahwa setiap dirinya memotong batang bambu, didalamnya akan ada batangan emas kecil (red: tolong, ini bukan 'potongan emas' yang kalian lihat di sungai yah! LOL). Dengan cepat, dia pun menjadi kaya. Putri Kaguya tumbuh dari seorang bayi kecil menjadi perempuan dengan tubuh dan kecantikan yang sangat cantik. Awalnya, Taketori menjauhkan Kaguya dari orang asing, tapi waktu demi waktu membuat beritanya tersebar cepat (red: cewek cantik nggak bakalan bisa disembunyikan! LOL).

Datanglah lima pangeran ke kediaman Taketori untuk melamar Kaguya. Pangeran-pangeran tersebut meminta Taketori untuk menanyakan Kaguya tentang siapa yang dipilahnya. Kaguya kemudian memberikan tugas yang tidak mungkin kepada pangeran-pangeran tersebut dan menyatakan akan menikah dengan orang yang membawakan barang yang dimintanya. Malam itu Taketori memberitahukan kelima pangeran tentang apa yang harus dibawanya.
Pangeran #1: Mangkuk batu permintaan milik Buddha dari India.
Pangeran #2: Batang penuh berlian dari pulau Horai.
Pangeran #3: Jubah legendaris dari tikus api di Cina.
Pangeran #4: Berlian penuh warna dari leher seekor naga.
Pangeran #5: Kerang yang lahir dari burung layang-layang.

Karena tahu tugasnya mustahil, pangeran pertama datang dengan mangkok yang mahal. Tapi setelah mengetahui bahwa mangkoknya tidak berkilau dengan cahaya suci, Kaguya mengetahui dia dibohongi. Sama seperti pangeran pertama, yang kedua dan ketiga juga berusaha menipunya tapi gagal.  Pangeran keempat menyerah setelah terkena badai, sementara yang terakhir meninggal dalam usahanya.

Setelah itu, Kaisar Jepang, Mikado, datang untuk melihat kecantikan Kaguya dan akhirnya jatuh cinta. Dia mengajak Kaguya untuk menikah. Walaupun dia tidak diberikan tugas mustahil seperti pangeran-pangeran tadi, Kaguya menolak lamaran tersebut dan berkata bahwa dia bukan dari negaranya dan tidak dapat pergi ke istana dengannya. Dia tetap berhubungan dengan Sang Kaisar tapi juga tetap menampik lamaran pernikahannya.

Di musim panas (red: merupakan hari bermain gembira... sang gajah terkena flu, pilek tiada henti-hentinya... LOL!), setiap Kaguya melihat bulan purnama, matanya berkaca-kaca. Walaupun orang tua adopsinya khawatir dan bertanya kepadanya, dia tidak bisa memberitahukan apa yang salah darinya. Tingkahnya kemudian benar-benar tak menentu ketika dia mengetahui bahwa dia bukan dari dunia ini dan harus kembali ke rakyatnya di bulan. (beberapa versi mengatakan bahwa dia dikirim sementara ke bumi karena hukuman, beberapa lagi mengatakan demi keamanan Kaguya selama perang di angkasa dan emas-emas yang ditemukan Taketori itu adalah gaji karena telah menjaga Kaguya).

Ketika waktu kembalinya tiba, Kaisar menempatkan banyak penjaga di sekitar rumah untuk menjaganya dari orang-orang bulan. Kemudian datanglah duta "Makhluk Langit" dan tiba di pintu rumah Taketori, penjaga-penjaga itu menjadi buta karena cahaya yang aneh. Kaguya mengatakan bahwa walaupun dia mencintai banyak temannya di bumi, dia harus kembali ke rumahnya di bulan. Dia menulis dengan sedih permintaan maafnya kepada orang tuanya dan kaisar, kemudian memberikan jubahnya kepada orang tuanya sebagai kenang-kenagnan. Dia kemudian mengambil sedikit obat mujarab kehidupan dan menyematkannya di surat kepada Sang Kaisar yang selanjutnya dititipkannya ke penjaga. Setelah memberikannya, jubah bulunya disimpan di pundaknya, dan segala kesedihan serta rasa harunya untuk orang-orang bumi terlupakan. Para pengiring membawa Kaguya kembali ke Tsuki no Miyako (ibu kota bulan), meninggalkan orang tuanya dalam air mata.

Orang tua Kaguya menjadi sakit karena kesedihannya. Si penjaga tadi kembali ke Kaisar dengan barang yang diberikan Kaguya sebagai barang terakhirnya dan menceritakan apa yang terjadi. Sang Kaisar membaca isi surat tersebut dan menjadi sangat sedih. Dia bertanya kepada pesuruhnya, "Gunung mana yang paling dekat dengan Langit?", kemudian seseorang menjawab Gunung Besar di Provinsi Suruga. Sang Kaisar memerintahkan orang-orangnya untuk membawa surat itu ke puncak dan membakarnya, berharap pesannya dapat dijangkau Sang Putri. Orang-orang kaisar pun diperintahakan untuk membakar obat mujarab kehidupan tadi karena Sang Kaisar tidak ingin hidup abadi jika tidak bisa melihatnya lagi. (Legenda inilah yang menjadi asal gunung Fuji, dari kata Fushi yang berarti keabadian; tulisan kanji gunung ??? juga katanya berasal dari sini, secara harfiah artinya gunung yang didaki para pejuang; katanya juga api pembakaran itu abadi sampai sekarang, gunung Fuji dulu sangat aktif).


Nah, itu cerita dongeng tentang Putri Kaguya. Di Inuyasha dan Doraemon pernah disinggung tentang Kaguya ini. Kalau mau dihubungkan sama ibunya Rikudo, masih klise, jadikan sebagai literatur saja!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar