Kamis, 11 September 2014

Laporan Penurunan Titik Beku

Laporan Praktikum  Penurunan Titik Beku

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena berkatNyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum “Penurunan titik beku larutan” ini . Tak lupa pula kita kirimkan shalawat dan salam atas junjungan Rasulullah SAW yang telah membawa kita dari Alam yang gelap gulita menuju alam yang terang benderang

Dalam penyusunan Laporan Praktikum ini tentu saja jauh dari kesempurnaan. Kerena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik demi penyempurnaan dan perbaikan tugas ini.

Akhirnya, kepada seluruh pihak yang turut memberikan partisipasi dalam menyelesaikan Laporan Praktikum ini, tak lupa pula saya mengucapkan terima kasih

Mudah-mudahan Laporan Praktikum  ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
                                                                                               Penulis
                                                                
                                                                                                Kelompok 4








DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………….............…………....1
Daftar Isi……………………………………………………………………..2
BAB I                         PENDAHULUAN…………………………………...........3
1.1  Latar belakang…………………………………....…..….3
1.2  Rumusan Masalah……………………………..…...........3
1.3  Maksud dan tujuan……………………………..............3
1.4 Waktu dan tempat……………………………...............3
BAB II            TINJAUAN PUSTAKA………………………………....5
BAB III          METODE PRAKTIK………………….................….........6
3.1  Alat dan bahan………………..................................…...6
3.2  Cara Kerja……………………………………….............6
BAB IV          HASIL DAN PEMBAHASAN……………...................…..7
4.1 Hasil Praktik……………………………..……….............7
4.2 Pembahasan……………………………………………8
BAB V            PENUTUP…………………………………………….........10
5.1 Kesimpulan…………………………………………….10
5.2 Saran……………………………………...…………...10
Daftar pustaka……………………………………………………………..11





BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Suatu larutan mempunyai dua jenis sifat-sifat larutan yang sama, yaitu sifat-sifat larutan yang tergantung pada jenis. Sedangkan sifat yang kedua adalah sifat yang tidak bergatung pada jenis zat terlarut namun hanya tergantung pada konsentrasi zat terlarut saja. Sehingga senmakin besar konsentrasi yang ditambahkan dalam larutan, maka penurunan titik bekunya semakin besar. Hal ini menandakan bahwa larutan yang memiliki konsentrasi sama akan memberikan sifat yang sama. Sifat larutan yang termasuk golongan ini disebut sifat-sifat koligatif larutan (Purba,1987). Sifat koligatif terdiri dari empat jenis, yaitu penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmotik. Sifat-sifat larutan tersebut memiliki peranan penting dalam menentukan berat molekul (BM) dan pengembangan teori. Namun, dari keempat jenis sifat koligatif larutan tersebut yang digunakan dalam percobaan kali ini hanya penurunan titik beku saja.
Titik beku larutan yaitu temperatur pada saat larutan setimbang dengan pelarut padatannya. Larutan akan membeku pada temperatur lebih rendah daripada pelarutnya. Alat yang biasa dipakai untuk menetapkan harga ∆Tf ialah alat dari Beckam (Sukardjo, 2002).
Titik beku adalah suhu pada perpotongan garis tekanan tetap pada 1 atm dengan kurva peleburan. Sedangakn titik didih adalah suhu pada perpotongan garis tekanan tetap pada 1 atm dengan kurva penguapan. Penurunan titik beku dan peningkatan titik didih, sama seperti penurunan tekanan uap sebanding dengan konsentrasi fraksi molnya (Petruci, 1987).

1.2  RUMUSAN MASALAH
2.      Apa yang dimaksud penurunan titik beku ?
3.      Bagaimana persamaan dalam titik beku ?

1.3  MAKSUD DAN TUJUAN
2.      Menentukan penurunan titik beku suatu zat cair akibat penambahan zat terlarut.
3.      Menghitung penurunan titik beku larutan elektrolit dan non elektrolit.

1.4  WAKTU DAN TEMPAT PRAKTIK
Kamis, 28 Agustus  2014. Di Lab Kimia SMA NEGERI 1 LILIRILAU








BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penurunan Titik Beku

Titik beku larutan adalah temperatur pada saat kristal pertama dari pelarut murni mulai terbentuk dalam keseimbangan dengan larutan.
Pada tekanan 1 atm, air murni membeku pada temperatur 0 oC. Temperatur itu dinamakan titik beku normal air. Adanya zat terlarut dalam air, menyebabkan pada temperatur 0 oC air belum membeku. Pada temperatur itu tekanan uap jenuh larutan lebih kecil dari 1 atm. Untuk membuat larutan dapat membeku kembali, temperatur larutan harus diturunkan sampai tekanan uap jenuh larutan mencapai 1 atm.
Besarnya perbedaan antara titik beku zat pelarut dengan titik beku larutan disebut penurunan titik beku (ΔTf = freezing point depression). Secara matematis dapat dituliskan:
ΔTf = titik beku pelarut – titik beku larutan
Grafik penurunan titik beku air digambarkan sebagai berikut.
http://koligatif.freeiz.com/wordpress/wp-content/uploads/2013/01/beku-copy-copy.jpg
Penurunan titik beku yang disebabkan oleh 1 mol zat terlarut dalam 1000 gram zat pelarut dan mempunyai harga tetap dinamakan penurunan titik beku (Kf).
Hubungan antara titik beku larutan dengan molalitas larutan dirumuskan sebagai berikut.
Rumus:
http://koligatif.freeiz.com/wordpress/wp-content/uploads/2013/01/rumus3.jpg
Keterangan:
ΔTf = penurunan titik beku
m   = molalitas
Kf   = tetapan penurunan titik beku molal

Untuk penurunan titik beku menurut Raoult:

fff

Keterangan :
: penurunan titik beku (oC)
f      :  tetepan penurunan titik beku (oC/molal)
m      : kemolalan larutan (molal)
g       : massa zat terlarut (gram)
Mr    : massa molekul leratif zat terlarut (gr/mol)
p       : massa pelarut (gram)










BAB III
METODE PRAKTIK

3.1 ALAT DAN BAHAN
·         Termometer ( skala 0,1-0,5o) ukuran 10o-100oC : 4 buah
·         Tabung reksi dan rak                                           : 4 buah
·         Gelas kimia plastik                                              : 2 buah
·         Es dan garam dapur kasar                                    : secukupnya
·         Air suling                                                             : secukupnya
·         Larutan urea 1 m
·         Larutan urea 2 m
·         Larutan garam dapur 1 m
·         Larutan garam dapur 2 m
3.2 CARA KERJA
1.      Isikan  gelas kimia dengan butiran kecil es sampai tiga perempatnya.
2.      Tambahkan 8 sendok garam dapur dan aduk campuran itu (pendingin).
3.      Isi tabung reaksi dengan 4 ml air.
4.       Masukkan tabung ke dalam gelas kimia  yang berisi pendingin.
5.       Aduk campuran pendingin.
6.      Masukkan termometer ke dalam lubang reaksi dan gerakkan turun-naik dalam air sampai  air membeku seluruhnya  dan catat suhunya.
7.      Keluarakan tabung reaksi dari campuran pendingin. Ganti campuran pendingin.
8.      Ulangi langkah 2 sampai 7  dengan menggunakan larutan urea 1 m dan 2 m serta larutan garam dapur 1 m dan 2 m.




BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1  HASIL PRAKTIK
Titik beku aquades = 0oC
·         NaCl 1 m,
Titik beku  =  -2oC
Selisih        =  0oC - (-2oC) = 6oC
·         NaCl 2 m,
Titik beku   =  -6oC
Selisih         =  0oC - (-6oC) = 9oC
·         CO(NH2)2 1 m,
Titik beku   =  -6oC
Selisih         =  0oC - (-6oC) = 2oC
·         CO(NH2)2  2 m,
Titik beku     =  -9oC
Selisih           =  0oC - (-9oC) = 6oC
DATA PENGAMATAN
LARUTAN
SELISIH TITIK BEKU
NO
LARUTAN
KEMOLALAN
TITIK BEKU
AIR DENGAN LARUTAN
1
NaCl
1
-6oC
0oC - (-2oC) = 6oC
2
NaCl
2
-9oC
0oC - (-6oC) = 9oC
3
CO(NH2)2
1
-2oC
0oC - (-6oC) = 2oC
4
CO(NH2)2
2
-6oC
0oC - (-9oC) = 6oC




4.2 PEMBAHASAN
a. Pertanyaan
1. Bagaimana titik beku larutan dibanding dengan titik beku pelarut ?
2. Bagaimana pengaruh kemolalan urea terhadap:
    a). Titik beku larutan ?
 b). Penurunan titik beku larutan ?
3. Bagaiman  pengaruh molalitas NaCl terhadap:
      a). Titik beku larutan ?
 b). Penurunan titik beku larutan ?
4. pada molalitas yang sama bagaimana pengaruh NaCl disbanding dengan urea    ( non elektrolit) terhadap:
      a). Titik beku larutan ?
 b). Penurunan titik beku larutan ?
      c). Jelaskan mengapa demikian ?
b. Jawaban
1. Titik beku adalah suhu dimana tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap padatnya. Titik beku larutan lebih rendah dari pada titik beku pelarut murni. Hal ini disebabkan zat pelarutnya harus membeku terlebih dahulu, kemudian zat pelarutnya. Jadi larutan akan membeku lebih lama daripada pelarut. Setiap larutan memiliki titik beku yang berbeda.
2.  a. Titik beku larutan, semakin tinggi kemolalan urea, semakin rendah titik bekunya.
     b. Penurunan titik beku larutan, semakin tinggi kemolalan maka semakin besar perbedaan penurunan titik beku karena kemolalan sebanding dengan penurunan titik beku.
3.  a. Titik beku larutan, semakin tinggi kemolalan NaCl, semakin rendah titik  bekunya, karena larutan NaCl merupakan larutan elektrolit sehingga terurai atas ion-ion.
     b. Penurunan titik beku larutan, semakin tinggi kemolalan NaCl, maka semakin besar penurunan titik beku karena selain dipengaruhi kemolalan, penurunan titik beku jug dipengaruhi oleh jenis larutan yakni apakah elektrolit atau non elektrolit.
4.   a. Pada kemolalan yang sama, titik beku larutan elektrolit (NaCl) lebih                     Rendah daripada larutan non elektrolit (urea).
b. Pada kemolalan yang sama, penurunan titik beku larutan elektrolit       (NaCl) lebih besar daripada larutan non elektrolit.
c. Pada larutan elektrolit, yaitu larutan NaCl mempunyai titik beku larutan lebih rendah daripada larutan elektrolit (urea) karena pada NaCl dapat diionisasikan (terdiri atas ion-ion) sedangkan non elektrolit tidak dapat diionisasikan.











BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
1.      Pada kemolalan(m) yang sama, titik beku larutan elektrolit (NaCl) lebih                   Rendah daripada larutan non elektrolit (urea).
2.      Pada larutan elektrolit, yaitu larutan NaCl mempunyai titik beku larutan lebih rendah daripada larutan elektrolit (urea) karena pada NaCl dapat diionisasikan (terdiri atas ion-ion) sedangkan non elektrolit tidak dapat diionisasikan.
5.2  SARAN
1. lakukan percobaan dengan teliti
2. berhati-hatilah saat melakukan percobaan













DAFTAR PUSTAKA

Tim edukatif HTS. 2014.Modul KIMIA untuk Semester Gasal kelas XII. Surakarta: CV HAYATI TUMBUH SUBUR.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar