Kamis, 11 September 2014

Pengaruh Media tanam terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau

Laporan Penelitian :
Pengaruh Media tanam terhadap pertumbuhan dan Perkembangan tanaman kacang hijau
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Makhluk hidup biasanya tumbuh dengan cara memperbanyak sel terlebih dahulu . kemudian dilanjutkan dengan memperbesar sel yang telah ada. Sel-sel baru yang terbentuk berangsur-angsur menjadi berbeda atau mengembangkan ciri-ciri berbeda hingga akhirnya terbentuk organisme dewasa. Makhluk hidup terdiri dari Manusia, Hewan dan Tumbuhan.
Makhluk hidup sendiri memiliki ciri Tumbuh dan berkembang . tumbuh atau pertumbuhan adalah proses pertambahan volum secara irreversibel ( menuju satu titik dan tidak dapay kembali lagi sedangkan berkembang adalah pertumbuhan menuju kedewasaan suatu organisme .
Cobalah sekali waktu anda mengamati pertumbuhan dan perkembangan suatu tumbuhan di sekitar anda . tumbuhan mengalami pertumbuhan yang mudah di amati secara nyata . oleh karena itu dalam penelitian kali ini kami akan mencoba mengamati pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau .
Pertumbuhan kacang hijau tentunya mengalamiperkecambahan, biji selalu mengalami pertumbuhan dan mengalami perkembangan. Pertumbuhan dalam suatu perkecambahan biji dapat langsung diukur apabila tunasnya sudah keluar dan tumbuh. Sama halnya dengan pertumbuhan, perkembangan juga dapat dilihat dari tunas/awal, hanya saja tidak diukur melainkan melihat apa saja struktur tubuh kecambah yang mulai ada dari awal/tunas. Seperti pada awalnya, berkembang batang, akar, dan sebagainya.
Pertumbuhan dan perkembangan suatu kecambah biji akan selalu berbeda-beda tergantung media tanam yang dipakai dan unsur-unsur yang terdapat dalam media tanam tersebut.Media tanam merupakan media/tempat dimana tanaman/biji dapat tumbuh dan berkembang didalamnya. Contohnya seperti sekam, pasir, kapas, dan sejenis lainnya. Saat ini, di kehidupan sehari-hari atau dalam perkebunan, tanah selalu menjadi media tanam bagi benih yang akan ditanam. Tapi, dalam kegiatan penelitian, , media tanam yang digunakan adalah pupuk kandang , pasir dan sekam padi .Dalam hal ini, dapat terlihat bahwa kegunaan  antara berbagai media tanam itu berbeda-beda. Tidak hanya kegunaannya saja tapi pengaruhnya terhadap perkecambahan suatu biji. Pengaruh tersebut dapat disebabkan karena setiap media tanam mengandung unsur-unsur dan struktur yang berbeda-beda.
B.     Rumusan Masalah
1.       Apakah media tanam berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang hijau?
2.      jenis media tanam apakah yang paling baik untuk pertumbuhan tanaman kacang hijau ?
C.     Pembatasan Masalah
Media tanam yang digunakan berupa pupuk kandang dari kotoran sapi , pasir dan sekam dengan ukuran atau takaran yang sama

D.    Hipotesis
Hi :
-          Media tanam berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau
-          media tanam yang paling baik untuk pertumbuhan tanaman kacang hijau adalah pupuk kandang
Ho :
-          Media tanam tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau
-          Pupuk kandang bukanlah media tanam yang paling baik untuk pertumbuhan tanaman kacang hijau
E.     Tujuan dan Manfaat Penelitian
a.       Tujuan Penelitian
1.      Mengetahui pengaruh media tanam terhadap laju pertumbuhan kacang hijau
2.      Mengetahui jenis media tanam terbaik untuk tanaman kacang hijau
b.      Manfaat Penelitian
1.      Dapat mengetahui pengaruh media tanam terhadap laju pertumbuhan kacang hijau
2.      Dapat memilih media tanam yang cocok untuk kacang hijau


F.      Waktu Dan Tempat Penelitian
Jadwal Penanaman : Sabtu, 16 Agustus 2014
1.      Waktu Penelitian/ Pengamatan :
1.      Hari Kedua : Senin, 18 Agustus 2014 sekitar pukul 17.00 WITA
2.      Hari Ketiga : Rabu, 20 Agustus 2014 sekitar pukul 17.00 WITA
3.      Hari Keempat : Jum’at,22 Agustus 2014 sekitar pukul 17.00 WITA
4.      Hari Kelima : Minggu, 24 Agustus 2014 sekitar pukul 17.00 WITA
5.      Hari Keenam : Selasa, 26 Agustus 2014 sekitar pukul 17.00 WITA
6.      Hari Keenam : Kamis, 28 Agustus 2014 sekitar pukul 17.00 WITA

2.      Tempat Penelitian : Rumah Siswa ( Sulfarman Sam ) , Tanjonge Desa Baringeng .











BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.                  Tanaman Kacang Hijau
Kacang hijau (Vigna radiata) adalah sejenis palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.
Klasifikasi Tanaman Kacang Hijau
Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
V. radiate
Vigna radiata
(
L.) R. Wilczek
B.                  Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau
Analisis pertumbuhan yang dilakukan oleh AVRDC (Asia Vegetable Research and Development Center) di Taiwan menunjukkan bahwa pada awal pertumbuhan (vegetatif) kecepatan pertumbuhan tanaman kacang hijau relatif lambat. Keadaan ini dianggap sebagai penyebab potensi hasil menjadi rendah karena bagian tanaman yang berfungsi melakukan fotosintesis, seperti daun, masih kurang. Pertumbuhan lebih cepat bersamaan dengan mulainya fase generatif yang berarti pada saat mulai berbunga dan pembentukan polong, masih diikuti pembentukan daun baru.   
Salah satu upaya meningkatkan produksi ialah melalui kegiatan dalam bidang pemuliaan tanaman dengan melakukan penelitian terhadap koleksi varietas atau galur hasil persilangan yang ada. Seperti lazimnya koleksi, berawal dari introduksi dari luar negeri atau dari daerah (lokal).(sumber: http://cybex.deptan.go.id)
TABEL. FASE-FASE PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG HIJAU
 Fase dan Keadaan Tanaman
 Waktu (Hari)
 1. Biji berkecambah dan keluar dari permukaan
     tanah sampai fase kotiledon
 4-5
(rata-rata 5, tergan-
tung kelembapan
dan kedalaman
penanaman)
 2. Daun pertama (unifoliate leaf) setelah
     daun lembaga
 9-11
(rata-rata 10)
 3. Daun berangkai tiga (trifoliate leaf) yang pertama
 13
 4. Daun berangkai tiga yang kedua
 16
 5. Daun berangkai tiga yang ketiga dan keempat
 24
 6. Daun berangkai tiga yang kelima dan keenam
 30
 7. Daun berangkai tiga yang ketujuh (tanaman mulai
     berbunga)
 34
 8. Daun berangkai tiga yang kedelapan dan pengem-
     bangan polong
 41
 9. Polong berwarna hijau gelap
 45
 10. Polong mulai masak
 49
 11. Panen
 65
 Sumber: Departemen of Agronomi. UPLBCA, 1975
C.                  Teori mengenai Media Tanam
Media tanam merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap perbanyakan tanaman dan pertumbuhan awalnya. Agar pertumbuhan bibit dapat baik, media tanam diharapkan mempunyai sifat-sifat sebagai:
• Media hendaknya gembur agar pertumbuhan akar tidak terganggu dan akar dapat leluas menembus.
• Kelembaban media harus cukup dan ini dapat diatasi dengan penyiraman, karena air sangat diperlukan untuk pertumbuhan tanaman.
• Media hendaknya bersifat sarang sehingga oksigen dapat masuk untuk memenuhi kebutuhan tanaman.
• Media hendaknya bebas dari gulma, nematoda dan berbagai penyakit.
• Sebaiknya kadar salinitas rendah.
• Media hendaknya mengandung hara yang diperlukan bagi tanaman.
Berdasarkan persyaratan tersebut diatas maka media yang digunakan adalah pasir, tanah, sekam padi, dan pupuk kandang (Sumiarsih, 1999).
Media tanam berfungsi sebagai tempat akar melekat, mempertahankan kelembaban dan sebagai sumber makanan. Media yang baik dapat menyimpan air untuk kemudian dapat dilepaskan sedikit demi sedikit dan dimanfaatkan oleh tanaman (Budiyati,1994). 
Meskipun kerusakan tanah dapat dicegah dengan memperbaiki struktur tanah tetapi penggunaan pestisida dan conditioner dalam sekala besar tidak dapat dibenarkan. Hal ini dapat mempengaruhi dalam hal konservasi tanah dan penyerapan nutrisi dalam tanah. Dengan pupuk organik tanah tidak akan miskin hara dan tanaman akan memperoleh keuntungan dengan menyerap nutrisi dari dalam tanah (Buurman,1980).
Disamping memberikan dukungan secara fisik pada tanaman, tanah merupakan sumber mineral dan air bagi tanaman. Kondisi tanah dan mineral dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Lingkungan atmosfer harus tersedia pada kedalaman yang cukup dalam tanah sehingga akar tanaman dapat memperoleh oksigen yang dibutuhkan untuk respirasi secara langsung dari udara (Villareal dan Donald, 1969). (sumber : http://revannyekamiaty.blogspot.com )
a.                   Pupuk Kandang Dari Kotoran Sapi
Pupuk organik yang berasal dari kotoran hewan disebut sebagai pupuk kandang. Kandungan unsur haranya yang lengkap seperti natrium (N), fosfor (P), dan kalium (K) membuat pupuk kandang cocok untuk dijadikan sebagai media tanam. Unsur-unsur tersebut penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Selain itu, pupuk kandang memiliki kandungan mikroorganisme yang diyakini mampu merombak bahan organik yang sulit dicerna tanaman menjadi komponen yang lebih mudah untuk diserap oleh tanaman.
Komposisi kandungan unsur hara pupuk kandang sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain jenis hewan, umur hewan, keadaan hewan, jenis makanan, bahan hamparan yang dipakai, perlakuan, serta penyimpanan sebelum diaplikasikan sebagai media tanam.
Pupuk kandang yang akan digunakan sebagai media tanam harus yang sudah matang dan steril. Hal itu ditandai dengan warna pupuk yang hitam pekat. Pemilihan pupuk kandang yang sudah matang bertujuan untuk mencegah munculnya bakteri atau cendawan yang dapat merusak tanaman. ( sumber : http://kangtoo.wordpress.com )





Manfaat Pupuk Organik Kotoran Sapi 
 Agar kotoran sapi tidak terbuang dengan sia – sia, maka kotoran ini dimanfaatkan sebagai kompos organik yang baik untuk pembenahan tanah dan dapat meningkatkan produksi tanaman. Adapun manfaat kompos organik untuk lahan pertanian yaitu :
1.  Mampu menggantikan penggunaan pupuk kimia atau mengurangi biaya produksi.
2.  Bebas dari biji tanaman liar (gulma).
3.  Tidak berbau dan mudah digunakan.
4.  Menyediakan unsur hara yang seimbang dalam tanah.
5.  Meningkatkan populasi mikroba tanah sehingga struktur tanah tetap gembur.
6.  Memperbaiki pH tanah.
7.  Meningkatkan produksi berbagai tanaman antara 10-30%.
Kandungan Kotoran Sapi
Kandungan nitrogen (N), phospor (P) dan kalium (K) dalam kotoran sapi potong tertera dalam tabel 1 dibawah ini :


Tabel 1. Kandungan N, P dan K dalam kotoran sapi potong
Berat badan sapi (kg)
N (%)
P (%)
K(%)
277
340
454
567
28,1
42,2
56,2
70,3
9,1
13,6
18,2
22,7
20,0
30,0
39,9
49,9
( Sumber : Vanderholm (1979) dalam Undang (2002))
b.       Pasir
Pasir sering digunakan sebagai media tanam alternatif untuk menggantikan fungsi tanah. Sejauh ini, pasir dianggap memadai dan sesuai jika digunakan sebagai media untuk penyemaian benih, pertumbuhan bibit tanaman, dan perakaran setek batang tanaman. Sifatnya yang cepat kering akan memudahkan proses pengangkatan bibit tanaman yang dianggap sudah cukup umur untuk dipindahkan ke media lain. Sementara bobot pasir yang cukup berat akan mempermudah tegaknya setek batang. Selain itu, keunggulan media tanam pasir adalah kemudahan dalam penggunaan dan dapat meningkatkan sistem aerasi serta drainase media tanam. Pasir malang dan pasir bangunan merupakan Jenis pasir yang sering digunakan sebagai media tanam.
Oleh karena memiliki pori-pori berukuran besar (pori-pori makro) maka pasir menjadi mudah basah dan cepat kering oleh proses penguapan. Kohesi dan konsistensi (ketahanan terhadap proses pemisahan) pasir sangat kecil sehingga mudah terkikis oleh air atau angin. Dengan demikian, media pasir lebih membutuhkan pengairan dan ::emupukan yang lebih intensif. Hal tersebut yang menyebabkan pasir jarang digunakan sebagai media tanam secara tunggal.
Penggunaan pasir sebagai media tanam sering dikombinasikan dengan campuran bahan anorganik lain, seperti kerikil, batu-batuan, atau bahan organik yang disesuaikan dengan jenis tanaman.
Pasir pantai atau semua pasir yang berasal dari daerah yang
bersersalinitas tinggi merupakan jenis pasir yang harus dihindari untuk :gunakan sebagai media tanam, kendati pasir tersebut sudah dicuci :erlebih dahulu. Kadar garam yang tinggi pada media tanam dapat ,enyebabkan tanaman menjadi merana. Selain itu, organ-organ tanaman, seperti akar dan daun, juga memperlihatkan gejala terbakar yang selanjutnya mengakibatkan kematian jaringan (nekrosis).
( sumber : http://kangtoo.wordpress.com )
c.        Sekam
Sekam padi adalah kulit biji padi (Oryza sativa) yang sudah digiling. Sekam padi yang biasa digunakan bisa berupa sekam bakar atau sekam mentah (tidak dibakar). Sekam bakar dan sekam mentah memiliki tingkat porositas yang sama. Sebagai media tanam, keduanya berperan penting dalam perbaikan struktur tanah sehingga sistem aerasi dan drainase di media tanam menjadi lebih baik.
Penggunaan sekam bakar untuk media tanam tidak perlu disterilisasi lagi karena mikroba patogen telah mati selama proses pembakaran. Selain itu, sekam bakar juga memiliki kandungan karbon (C) yang tinggi sehingga membuat media tanam ini menjadi gembur, Namun, sekam bakar cenderung mudah lapuk.
Sementara kelebihan sekam mentah sebagai media tanam yaitu mudah mengikat air, tidak mudah lapuk, merupakan sumber kalium (K) yang dibutuhkan tanaman, dan tidak mudah menggumpal atau memadat sehingga akar tanaman dapat tumbuh dengan sempurna. Namun, sekam padi mentah cenderung miskin akan unsur hara. ( sumber : http://kangtoo.wordpress.com )










BAB III
METODE PENELITIAN
A.    Defenisi Operasional Variabel
a.       Variabel Bebas adalah faktor yang mempengaruhi , peneliti bebas menentukan . yang termasuk variabel bebas ini :
-          Jenis media tanama , yaitu pupuk kandang dari kotoran sapi, pasir dan sekam padi
b.      Variabel Terikat adalah faktor yang di pengaruhi , yang termasuk variabel terikat ini :
-          Pertumbuhan Tanaman kacang hijau diukur dengan mistar
c.       Variabel Kontrol adalah perlakuan yang sama yang di berikan , yang termasuk variabel kontrol dalam penelitian ini :
-          Pot dengan ukuran yang sama
-          Jumlah Biji kacang hijau dengan kualitas yang sama
-          Takaran media tanam
-          Takaran penyiraman
-          Tempat yang sama
B.     Alat Dan Bahan
a.       Alat :
1.      Sekop , sebagai alat untuk mengambil mengambil media tanam
2.      Pot 3 buah , sebagai tempat media tanam
3.      Mistar  , sebagai alat untuk mengukur ketinggian batang
4.      Takaran , sebagai alat untuk mengukur banyaknya media tanam dan air
b.      Bahan :
1.      Biji Kacang hijau ( 15 biji ) , sebagai bahan pengamatan dalam percobaan
2.      Air , untuk menyiram tanaman kacang hijau
3.      Pupuk kandang dari kotoran sapi , sebagai media tanam
4.      Sekam , sebagai media tanam
5.      Pasir, sebagai media tanam
C.    Cara Kerja
1.      Menyiapkan alat dan bahan
2.      Mengisi masing-masing pot dengan aturan , Pot 1 diisi dengan Pupuk Kandang dari kotoran sapi, Pot 2 diisi dengan Pasir, Pot 3 diisi dengan Sekam sekam dengan ukuran atau takaran yang sama
3.      Melakukan perendaman biji kacang hijau + 30 menit
4.      Menanam masing-masing 5 biji kacang hijau setiap pot
5.      Melakukan Perawatan dan penyiraman yang sama pada masing-masing  tanaman kacang hijau setiap hari
6.      Mengamati dan mengukur perkembangan dan pertumbuhan tanaman kacang hijau selang waktu 2 hari sekali
7.      Mencatat hasil pengamatan dalam tabel


D.    Tabel Pengamatan
 no
Hari/tanggal
Hasil Pengamatan
keterangan

pot 1
pot 2
pot 3
daun
batang
daun
batang
daun
batang
jumlah
warna
keadaan
tinggi
warna
jumlah
warna
keadaan
tinggi
warna
jumlah
warna
keadaan
tinggi
warna
1
Senin,18-08-2014
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Berupa kecambah
Pot 1 , tumbuh semua, pot 2  tumbuh 2 , Pot 3 mati
2
Rabu,20-08-2014
2
Hijau muda
segar
7 CM
Hijau muda
2
Hijau muda
Segar
7,5CM
Hijau muda
-
-
-
-
-
3
Jum'at,22-08-2014
2
Hijau tua
18 cm
Hijau muda
2
Hijau tua
16 cm
Hijau muda
4
Minggu,24-08-2014
2
Hijau tua
20 cm
Hijau muda
2
Hijau tua
21 cm
Hijau muda
5
Selasa,26-08-2014
2
Hijau tua
23 cm
Hijau muda
2
Hijau tua
24 cm
Hijau muda
6
Kamis,28-08-2014
5
Hijau tua
24 cm
Hijau muda
5
Hijau tua
25 cm
Hijau muda
Ket : pot 1 : media tanam pasir           pot2 : media tanam pupuk kandang                pot 3:  media tanam sekam

E.     Jadwal Kegiatan
no
jenis kegiatan
Bulan/Tanggal
Agustus 2014
September 2014
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
1
2
3
4
5
6
7
1
Perencanaan



































Pengusulan Judul



 x































Penetapan Judul



 x































Penyusunan Proposal




 x
 x
 x
 x
x 


























Pengumpulan Proposal









 x

























Penyiapan alat dan Bahan








 x

























2
Pelaksanaan



































penanaman










 X























Pengamatan













 x

 x

 x

x 

 x

 x











Penyiraman











 x
 x
 x
x 
 x
x 
x 
 x
 x
x 
x 
x 
x 










3
Pelaporan























 x
 x
 x
 x








Penyusunan laporan



































Presentase




































BAB IV
PEMBAHASAN
A.           Hasil Penelitian Dan Pembahasan
a.      Pot 1 ( pasir )
1.      Hari pertama , sabtu 16 agustus 2014-08-19
Pada pengamatan pertama, 2 hari setelah penanaman mengalami perkecambahan. dari biji yang ditanam berjumlah 5 dan tumbuh dengan baik semua
2.      Hari Kedua , senin 18 agustus 2014
Pada pengamatan kedua , tumbuhan kacang hijau tumbuh dengan baik dengan jumlah daun 2, dan tinggi batang yang di amati 7.5  cm , dari kelima biji yang di tanam ( 8 cm , 8 cm , 2 cm , 7.5 cm , 6 cm ) dan kondisi batang dan daun yang masih segar pada sekitar pukul 05.00 WITA saat penelitian di lakukan.
3.      Hari Ketiga , Rabu 20 agustus 2014
Pada pengamatan ketiga , tumbuhan kacang hijau tumbuh dengan baik dengan jumlah daun yang masih dua tapi semakin lebar dengan kondisi yang segar , dan tinggi batang yang di amati 16 cm dan sedikit pipih ..
4.      Hari Keempat , Jum’at 22 Agustus 2014
Pada pengamatan keempat tumbuhan kacang hijau tumbuh dengan baik dan makin besar . dan jumlah daun masih 2 dengan lebar yang masih sama dan ketinggian batang bertambah menjadi 20 cm dengan warna daun dan batang masing-masing hijau tua dan hijau muda dan terlihat ramping. Yang menunjukkan pertumbuhan yang kurang sempurna .
5.      Hari Kelima, Minggu 24 Agustus 2014
Pada pengamatan kelima tumbuhan kacang hijau tumbuh dengan baik , dengan kondisi yang terlihat masih segar , dengan jumlah daun yang masih dua dengan daun yang terlihat tidak bertambah lebar dan tinggi batang 23 cm dan ramping .
6.      Hari Keenam, Selasa 26 Agustus 2014
Pada pengamatan terakhir kami melihat kacang hijau yang tumbuh dengan baik dengan kondisi yang masih segar .dengan jumlah daun 2 berwarna hijau tua , dan pucuk 3 berwarna hijau muda . daun terlihat kecil dan tipis tinggi batang 23 cm dan semakin ramping. Menunjukkan pertumbuhan tidak sempurna

Media Tanam Pasir .
Dengan menggunakan media tanam pasir peneliti mendapatkan kendala yaitu pada saat penyiraman dilakukan maka tumbuhan kacang hijau akan roboh karena tidak kuatnya pasir untuk menahan air sehingga akar tanaman mudah tercabut.
b.      Pot 2 ( pupuk kandang )
1.      Hari Pertama , sabtu 16 agustus 2014
Pada pengamatan pertama, 2 hari setelah penanaman mengalami perkecambahan. dari biji yang ditanam berjumlah 5 dan yang tumbuh hanya 2 biji .
2.      Hari Kedua , senin 18 Agustus 2014
 Pada pengamatan kedua , tumbuhan kacang hijau tumbuh dengan baik dengan jumlah daun 2, dan tinggi batang yang di amati 7,5 cm , dari kedua  biji yang tumbuh  kondisi batang dan daun yang masih segar pada pukul 05.00 WITA saat penelitian di lakukan.
3.      Hari Ketiga , 20 Agustus 2014
Pada saat pengamatan ketiga dilakukan terlihat kondisi kacang hijau yang di tanam semakin baik dengan daun berjumlah 2  yang berwarna hijau tua dan batang berwarna hijau muda dengan kondisi yang segar dan tinggi batang 16 cm. Terlihat lebar daun dan batang yang masih mirip dengan media tanam yang lain.
4.      Hari Keempat, 22 Agustus 2014
Pada pengamatan keempat yang dilakukan terlihat pertumbuhan kacang hijau yang makin membaik dengan  dengan jumlah daun yang masih sama yaitu dua dan sedikit bertambah lebar dan berwarna hijau tua dan batang yang tingginya 20 cm dan terlihat ramping namun lebih subur di bandingkan dengan media tanam lain
5.      Hari Kelima, 24 Agustus 2014
Pada hari kelima pengamatan terlihat perbedaan yang mulain tampak yaitu dilihat dari kondisi daun yang mulai lebih lebar dan batang yang lebih besar , warna masing masing hijau tua dan muda . tinggi batang 24 cm
6.      Hari Keenam , 26 Agustus 2014
Pada hari terakhir pengamatan kondisi tumbuhan semakin subur ditandai dengan bertambahnya jumlah pucuk daun 3 berwarna hijau muda dan daun tua berjumlah 2 yang semakin lebar dan batang tumbuhan semakin besar dengan tinggi 25 cm .
c.       Pot 3 ( sekam )
1.      Hari pertama , sabtu 16 agustus 2014-08-19
Pada pengamatan pertama, 2 hari setelah penanaman mengalami perkecambahan. dari biji yang ditanam berjumlah 5 dan semua berkecambah .
2.      Hari kedua , senin 18 agustus 2014
Pada pengamatan kedua , semua biji kacang hijau tidak tumbuh sama sekali dan kami menyimpulkan tanaman tersebut telah mati . di lihat dari kondisi yang tidak tumbuh dan kecambah yang berwarna kecoklatan . hal tersebut disebabkan karena kandungan unsur yang terdapat pada sekam tidak cukup dan terlalu bagusnya penyerapan air pada sekam sehingga menyebabakan tanaman kekeringan .
Dan dari berbagai sumber menjelaskan kandungan unsur hara sekam mentah sangan sedikit yang menyebabkan tanaman tidak bisa tumbuh dan berkembang . Sehingga sekam tidak cocok untuk media tanam
BAB V
PENUTUP
a.       Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1.      Media tanam sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau
2.      Media tanam yang paling baik untuk pertumbuhan tanaman kacang hijau adalah pupuk kandang .
b.      Saran
1.      Tidak menggunakan sekam sebagai media tanam kacang hijau
2.      Pasir tidak terlalu bagus untuk tanaman kacang hijau








DAFTAR PUSTAKA







Tidak ada komentar:

Posting Komentar