Rabu, 15 Januari 2014

Mengendalikan Mobil Dengan Kacamata




Belum selesai membuat kejutan dengan fungsinya sebagai smartphone, Google Glass juga menghentak dunia otomotif. Betul-betul kacamata pintar.

KALAU teknologi yang bicara, yang relatif tak mungkin, bisa jadi mungkin. Dalam waktu yang tak akan lama, orang-orang bisa membuka dan mengunci pintu mobilnya, hanya dengan mengedipkan mata atau memerintah dengan suara.

Mata yang mungkin melakukan itu adalah mata yang menggunakan kacamata pintar dari Google itu. Hyundai membuat langkah maju dengan meneruskan demam wearable gadget alias perangkat yang bisa dipakai ke dunia otomotif.
Hyundai mengumumkan, lini sedan Hyundai Genesis akan bisa diperintah lewat wearable gadget, salah satunya Google Glass.

Direktur Customer Connect and Service Business Development Hyundai Motor America, Barry Ratzlaff , mengatakan wearable gadget adalah cara yang bagus untuk memperluas pengalaman berkendara.

"Perangkat ini juga memungkinkan kami memberikan informasi kendaraan tepat waktu langsung ke pemilik," ujarnya, beberapa waktu lalu.

Selain buka-tutup pintu, Google Glass bisa memerintah Genesis untuk mencari kendaraan, hingga mengirimkan alamat tujuan lewat sistem navigasinya. Bahkan, bila mobil ada masalah, kacamata itu yang akan memperingatkan empunya untuk segera ke bengkel!

Komunikasi wearable gadget dengan mobil ini melalui jaringan cloud milik Hyundai diberi nama Blue Link Platform Hyundai. Dengan jalur ini, pengguna bisa berkomunikasi dengan mobilnya dari jarak jauh tanpa mengeluarkan ponsel. Fitur ini akan tertanam pada sedan Genesis produksi 2015 dan selanjutnya.

Hyundai memang tak asing dengan perangkat mobile. Tiga tahun lalu, mereka meluncurkan manual mobil sedan Equus dalam aplikasi tablet iPad. Tengah tahun lalu, mereka meluncurkan aplikasi pengingat buat servis mobil. Aplikasi ini tersedia di perangkat berbasis iOS dan Android.

Mercedes Benz sudah lebih dulu mengumumkan bakal menggunakan Google Glass untuk proyek mobil mereka. Pabrikan mobil mewah Jerman ini akan menggunakan kacamata pintar sebagai sistem navigasi, dengan konektivitas yang diaktifkan melalui perintah suara pada lensanya.


Dengan begitu, Mercedes-Benz menargetkan memungkinkan pengemudi mengakses informasi yang sama saat berada di mobil, seperti yang dilakukan pada smartphone, PC dan peranti digital lain.

Nantinya, Google Glass pada Mercedes-Benz bisa berfungsi sebagai pemandu pengemudi dan memindahkan alamat tujuan ke sistem navigasi mobil lain. Termasuk ketika pengemudi meninggalkan mobil untuk menunjukan arah, kacamata Google akan mengambil alih untuk memandu pemakainya ke tujuan akhir.

Pemain otomotif lainnya, Tesla juga semakin mengembangkan Google Glass. Sistem ini sudah dipasang dan diadaptasi oleh tesla pada mobil seri S mereka. Secara sistematis, pengendara akan dimanjakan dengan sistem yang mampu difungsikan dengan fitur tertentu. Misalnya lock and unlock pintu, start dan stop otomatis. Bahkan klakson bisa dikendalikan dengan kacamata ini. Semua fasilitas ini bisa dioperasikan dengan perintah suara.

Keunggulannya terletak pada kemampuannya untuk menampilkan charging info, tentang seberapa penuh batrei mobil terisi. Selain itu, karena mobil ini bisa dikontrol jarak jauh, tentu pengemudinya akan sangat mudah menemukannya di parkiran.

Banyak produsen yang memanfaatkan Google Glass karena dapat menawarkan akses internet yang lebih baik saat berkendara, terutama dari segi keamanannya. Sehingga, banyak pemilik mobil di Jerman yang mengaku tertarik untuk mengakses internet langsung dari mobil.

Biasanya,untuk menggunakan navigasi atau perlengkapan digital di mobil, pengemudi harus membagi perhatian antara jalan dan gadget. Dengan Google Glass, garis penglihatan mata tetap di jalan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar