Rabu, 12 Februari 2014

ASKEP GASTRITIS AKUT



ASKEP GASTRITIS AKUT
ASUHAN KEPERAWATAN GASTRITIS AKUT
A.    Pengkajian
Pengkajian :
      Apakah pasien mengeluh nyeri ulu hati, tidak dapat makan, mual dan muntah
      Kapan terjadinya gejala, apakah sebelum makan, setelah makan, setelah mencerna makanan pedas, obat-obatan tertentu atau alkohol
      Apakah gejala berhubungan dgn ansietas, strees, alergi, makan minum terlalu banyak atau makan terlalu cepat
      Bagaimana gejalanya berkurang atau hilang
      Apakah ada riwayat penyakit Lambung sebelumnya
      Apakah pasien ada muntah darah atau tidak
      Adakah nyeri tekan abdomen


1.    Aktivitas/istrahat
Gejala : kelemahan, kelelahan
Tanda : takikardi, takipnea/hiperventilasi (respon terhadap nyeri)

2.    Sirkulasi
Gejala :  Kelemahan/nadi perifer lemah
Takikardi
Kelembapan kulit/membran mukosa: berkeringat(menunjukan nyeri akut, respon psikologi)

3.    Integritas ego
Gejala : perasaan tak berdaya
Tanda : ansietas,gelisah, pucat, berkeringat


4.    Eliminasi
Perubahan pola defekasi, karakteristik feses,nyeri tekan abdomen, distensi, bunyi usus hiperaktif, urine pekat dan menurun.
5.    Makanan/cairan
Gejala :   anoreksia, mual, muntah, nyeri ulu hati, sendawa bau asam,
 tidak toleran    terhadap makanan; makanan pedas, penurunan berat badan.
Tanda : muntah, membran mukosa kering, penurunan produksi mukosa, berat jenis   urine meningkat.

6.    Neurosensori
Kelemahan, rasa berdenyut, pusing/sakit kepala.
Status mental: tingkat kesadaran dapat terganggu.

7.    Nyeri/kenyamanan
Gejala : Nyeri rasa terbakar, perih, nyeri hebat tiba-tiba,
 rasa ketidak nyamanan setelah makan banyak, nyeri epigastrium kiri.
Tanda : wajah berkerut, pucat, berkeringat.
 Nyeri epigastrium kiri,
 Faktor pencetus; makanan, rokok, penggunaan obat-obat tertentu(salisilat, antibiotik, ibu profen)stress pskilogi.
8.    Keamanan
Gejala : alergi terhadap obat/sensitif
Tanda : peningkatan suhu, eritema.
9.    Penyuluhan/pembelajaran
Adanya penggunaan obat resep/dijual bebas yang mengandung aspirin, alkohol,steroid yang dapat menyebabkan iritasi lambung.


C.    Diagnosa dan Perencanaan Keperawatan

No
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Intervensi  dan Rasional
1
Nyeri berhubungan dengan iritasi mukosa asam lambung ditandai dengan :
DS:
Klien merasa nyeri dan panas pada daerah epigastrium
DO:
Klien tampak meringis dan gelisah
Nyeri berkurang atau hilang dengan kriteria :
-  Nyeri dan panas pada daerah epigastrium berkurang atau hilang.
-  Pasien dapat istrahat.
-  Pasien tenang/tidak meringis/gelisah.





1.    Kaji ulang tingkat nyeri klien
Rasional:
Agar dapat mengetahui tingkat nyeri serta dapat melakukannya.

2.    Berikan informasi tentang
berbagai strategi yang dipilih untuk menurunkan rasa nyeri
Rasional:
Dapat mengetahui metode penurunan nyeri serta dapat melakukannya.
3.    Anjurkan klien dan keluarga agar tidak makan makanan dan minuman yang merangsang peningkatan asam lambung
Rasional :
Agar klien dapat mengetahui makanan yang merangsang asam lambung serta tidak mengkonsumsinya
Menurunkan tingkat nyeri yang dialami oleh klien.
4.    Berikan makan sedikit tapi sering sesuai indikasi untuk pasien.
   Rasional :
Makanan mempunyai efek penetralisir asam, juga menghancurkan kandungan gaster. Makan sedikit mencegah distensi dan haluaran gastrin.
5.    Identifikasi  dan batasi makanan yang menimbulkan ketidak nyamanan.
Rasional :
Makanan khhusus yang menyebabkan distres antara lain merica, kopi dapat menimbulkan dispepsia.
6.    Gunakan susu biasa dari susu skim, bila susu dimungkinkan.

    Rasional :
Lemak pada susu bisa dapat menurunkan sekresi gaster, namunkalsium dan kandungan protein (susu skim) meningkatkannya.

7.    Kolaborasi dengan tim medik untuk pemberian analgetik:
-   Morfin sulfat
-   Aseraminofen (tylenol)
-   Antasida
-   Antikolinergik ; belladona, atropin
Rasional :
-   Morfin sulfat merupakan narkotik untuk menghilangkan nyeri akut atau hebat dan menurunkan kativitas peristaltik.
-   Aseraminofen, meningkatkan kenyamanan dan ietrahat.
-   Antasida, menurunkan keasaman gaster dengan absorbsi atau dengan menetralisir kimia.
Belladona, atropin, diberikan pada waktu tidur untuk menurunkan motilitas gaster, menekan produksi asam, memperlambat pengosongan gaster dan menghilangkan nyeri nokturnal sehubungan dengan ulkus gaster.
2
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan masukan nutrien yang tidak adekuat, mual dan muntah, ditandai dengan ;
DS :
mual
DO:
-     Muntah
-     Porsi makan tidak dihabiskan.klien tidak mengeri manfaat makanan bagi tubuhnya.
Kebutuhan nutrisi terpenuhi, mempertahankan intake nutrisi tetap adekuat, dengan kriteria :
-  Mual berkurang/hilang
-  Porsi makan dihabiskan.
-  Klien mengerti manfaat mekenan bagi tubuhnya.
1.    Jelaskan klien dan keluarga tentang pentingnya makanan bagi tubuh.
Rasional :
Klien dan keluarga dapat mengetahui pentingnya makanan bagi tubuh;
2.    Monitor jumlah makanan yang masuk.
Rasional :
Untuk mengetahui besarnya makanan yang dikonsumsi.
3.    Monitor adanya muntah dan catat jumlah, frekuensi dan warna.
Rasional :
Sebagai data untuk melakukan tindakan keperawatan dan pengobatan selanjutnya.
4.    Berikan makanan yang bervariasi menurut dietnya untuk merangsang nafsu makan.
Rasional :
Agar klien dapat termotivasi dan merangsang nafsu makan.
5.    Berikan makanan dalam porsi kecil namun sering.
Rasional :
Untuk mengurangi perasaan dan memenuhi kebutuhan makanan bagi klien.
6.    Berikan cairan intravena sesuai indikasi.
Rasional :
Memenuhi kebutuhan cairan dan nutrisi sampai masukan oral.
7.    Tambahan asupan protein, trigliserida rantai sedang.
Rasional :
Proyein tambahan membantu perbaikan dan penyembuhan jaringan, trigliserida rantai sedang meningkatkan absorbsi lemak dan vitamin larut dalam lemak untuk mencegah masalah malabsorbsi.
8.    Kolaborasi dengan tim medik untuk pemberian obat anti emetik.
Rasional :
Sebagai terapi untuk menghambat rangsangan mual dan muntah.
3
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan absorbsi nutrisi berkurang ditandai dengan :
DS :
Klien merasa lemah
DO :
Klien tidak mampu melakukan aktivitas,
Mampu melakukan peningkatan toleransi aktivitas.
1.    Tingkatkan tirah baring/duduk. Berikan lingkungan tenang, batasi pengunjung sesuai keerluan.
Rasional :
Meningkatkan istrahat dan ketenangan , menyediakan energi yang digunakan untuk penyembuhan
2.    Ubah posisi dengan sering
Rasional :
Meningkatkan fungsi pernapasan dan meminimalkan tekanan pada area tertentu untuk menurunkan resiko kerusakan jaringan.
3.    Dorong penggunaan teknik manajemen stres, contoh relaksasi progresif, visualisasi, bimbingan imajinasi, berikan aktivitas hiburan yang tepat.
Rasional :
Meningkatkan relaksasi dan penghematan energi, memusatkan kembali perhatian, dan dapat meningkatkan koping.
4.    Awasi terulangnya anoreksia dan nyeri pada daerah epigastrium.
Rasional :
Menunjukan kurangnya resolusi penyakit, memerlukan istrahat lanjut, mengganti program terapi.
4













































5
Ansietas behubungan dengan perubahan status kesehatan , ditandai dengan perasaan takut dan gelisah.

























Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi tantang penyakit, ditandai dengan permintaan informasi dan pernyataan masalah
Menunjukan rileks dan laporan ansietas menurun dengan kriteria:
-  Klen mengerti tentang penyakit.
-  Klien tidak takut dan gelisah.























Memahami keadaan penyakit dan melakukan perubahan pola hidup dalam mengurangi penyakit.


1.    Kaji rasa cemas klien
Rasional :
Sebagai data awal untuk mengetahui tingkat kecemasan klien.
2.    Beri kesempatan pada klien mengungkapkan rasa cemasnya.
Rasional :
Agar dapat mengetahui penyebab cemas yang dialami serta mengurangi beban psikologis klien.
3.    Jelaskan pada klien tentang diet yang bisa dijalankan setelah sembuh.
Rasional :
Klien dapat mematuhi diet serta menghindari kambuh penyakitnya kembali.
4.    Jelaskan pada klien tantang prosedur pengobatan/perawatan yang akan dilakukan dan dianjurkan kooperatif didalamnya.
Rasional :
Dapat memahami dan menerima segala tindakan yang dilakukan untuk proses penyembuhan penyakit.
5.    Berikan motivasi pada klien tentang kesembuhannya.
Rasional :
Klien dan keluarga optimis atas penyembuhan penyakit klien dan mematuhi segala anjuran yang diberikan.
1.   Tentukan persepsi klien tantang penyebab gastritis.

Rasional :
Membuat pengetahuan dasar dan memberikan beberapa kesadaran yang konstruktif pada individu.
2.   Kaji ulang informasi tantang penyebab/efek hubungan pola hidup, dan cara menurunkan resiko. Dorong untuk bertanya.

Rasional :
Memberikan pengetahuan dasar dimana pasien dapat membuat pilihan informasi /keputusan tentang masa depan dan kontrol masalah kesehatan.
3.   Bantu pasien untuk mengidentifikasi hubungan masukan makanan dan pencetus hilangnya nyeri epigastrik, termasuk menghindari iritan gaster.

Rasional :
Zat-zat iritan gaster; kafein, rokok merangsang keasaman lambung. Individu dapat menemukan bahwa makanan/minuman tertentu meningkatkan sekresi lambung dan nyeri.
4.   Anjurkan makan sedikit tapi sering/makanan kecil, mengunyah makanan dengan perlahan dan menhindari makan banyak.

Rasional :
Sering makan mempertahankan netralisasi HCL, melarutkan isi lambung pada kerja minimal asam mukosa lambung. Makan sedikit mencegah distensi gaster yang berlebihan.
5.   Dukung penggunaan teknik penanganan stres, hindari stres emosi.

Rasional :
Menurunkan rangsangan eksentrik HCL.

D.    Implementasi
Implementasi dilaksanakan sesuai dengan intervensi yang telah direncanakan.
E.     Evaluasi
Hasil yang diharapkan :
·      Menghindari makan makanan atau minuman yang mengandung kafein atau alkohol.
·      Mematuhi program pengobatan
-   Memilih makanan dan minuman bukan pengiritasi
-   Menggunakan obat-obatan sesuai resep
·      Melaporkan nyeri berkurang.
·      Berpartisipasi dalam program pengobatan.
·      menyatakan perasaan yang tenang dan rileks.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar