Jumat, 14 Februari 2014

Tumbuh Kembang Anak Usia Infant



Istilah tumbuh kembang anak meliputi dua peristiwa yakni tumbuh dan kembang. Pertumbuhan (growt) berarti suatu proses perubahan sel atau jaringan yang meliputi, meliputi perubahan ukuran, ukuran panjang, umur, dan keseimbangan metabolik. Perkembangan (development) berarti suatu proses menuju pendewasaan, yang meliputi diferensiasi sel-sel tubuh, jaringan tubuh,organ dan sistem organ.Faktor- faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang antara lai

·            Faktor genetik
Melalui instruksi genetikyang terdapat dalam sel telur yang telah dibuahi dapat ditentukan kualitas dan kuantitasnya. Inilah yang merupakan gen yang dibawah sejak lahir dari kedua orang tuanya.
·         Faktor lingkungan
Faktor ini adalah faktor dari luar yang turut mempengaruhi pertumbuhan anak. Secara garis besar, masih dapat dibagi kedalam beberapa faktor, yakni:
§  Faktor yang mempengaruhi anak sejak dalam kandungan (faktor prenatal)
§  Faktor yang mempengaruhi anak setelah lahir (faktor post natal)
Faktor lingkungan pranatal
v  Gizi ibu pada waktu hamil
Gizi yang dikonsumsi ibu pada saat hamil, sangan mempengaruhi BB anak pada saat lahir. Jika kebutuhan gizi ibu hamil pada saat sedang mengandung maka akan sangat berpengaruh pada bayi yang akan dilahirkan kelek. Hal tersebut biasanya mengakibatkan BBLR (berat badan lahir rendah),  cacat bawaan, pertumbuhan otak janin, anemia, infeksi,dll. Oleh karena itu, gizi pada ibu hamil sangat bermanfaat, agar tidak terjadi lingkaran setan bagi generasi berikutnya.
v  Mekanis
Trauma dan cairan ketuban yang kurang dapat menyebabkan kelainan bawaan pada bayi yang dilahirkan. Demikian juga posisi janin pada uterus dapat menyebabkan talipes, dislokasi panggul, tortikolis kongenital, palsi fasisalis, atau kranio tabes.
v  Toksin/zat kimia
Masa organogenesis adalah masa yang sangat peka terhadap zat-zat teratogen. Demikian pula dengan ibu hamil yang perokokberat/peminum rokok kronis sering melahirkan BBLR lahir mati, cacat atau retardasi mental. Keracunan logam berat pada ibu hamil, misalnya karena makan ikan yang terkontaminasi merkuri dapat menyebabkan mikrosefali dan palsi serebralis.
v  Endokrin
Hormon- hormon yang mungkin berperan dalam pertumbuhan janin antara lain: somatotrof, hormon plasenta, tiroid, insulin.
Somatotrof  disekresikan oleh kelenjar hipofisi janin sekitar minggu ke-9. Dan meningkat sampai minggu ke-20.
Hormon plasenta, disekresikan oleh plasenta ibu dan tidak dapat masuk ke janin. Kegunaanya untuk memberi nutrisi pada janin.
Hormon tiroid, sudah diproduksikan oleh janin pada minggu ke-12, dan kadar hormon akan makin meningkat sampai minggu ke-24, lalu konstan. Perannya belum jelas, akan tetapi jika terjadi defisiensi hormon tersebut, dapat terjadi gangguan pada SSP yang dapat menimbulkan retardasi mental.
Insulin mulai diproduksi janin pada minggu ke-11, lalu meningkat sampai bulan ke-6 dan kemudian konstan. Berfungsi untuk pertumbuhan janin melalui pengaturan keseimbangan glikosa darah, sintesis protein janin, dan pengaruhnya pada pembesaran sel sesudah minggu ke-30.
Cacat bawaan sering terjadi pada ibu diabetas yang hamil dan tidak mendapat pengobatan pada trimester I kehamilan, umur ibu kurang dari 18 tahun/lebih dari 35 tahun, defisiensi yodium pada waktu hamil, dll.
v  Radiasi
Radiasi pada janin sebelum umur 18 minggu dapat menyebabkan kematian janin, kerusakan otak, mikrosefali, atau cacat bawaat lainnya. Misalnya pada peristiwa herosima, nagasaki. Sedangkan efek radiasi pada orang laki-laki, dapat mengakibatkan cacat bawaat pada bayi.
v  Infeksi
Infeksi intrauterin yang sering menyebabkan cacat bawaan adalah TORCH (Toksoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, Herpes, Simple). Sedangkan infeksi lainnya  yang juga dapat menyebabkan penyakit adalah varisela, cacar, polio, campak, influensa, dll.
v  Stres
Stres yang sedang dialami ibu pada saat hmil dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin, antara lain cacat bawaan, kelainan kejiwaan,dll.
v  Imunitas
Resus atau ABO inkontabilitas sering menyebabkan abortus.
v  Anoksia embrio
Menurunnya oksigen janin melalui gangguan pada plasenta atau tali pusat menyebabkan BBLR.
Faktor lingkungan post natal
v  Ras/suku bangsa
Bangsa kulit putih ras Eropah mempunyai pertumbuhan somatik lebih tinggi dari pada bangsa Asia.
v  Jenis kelamin
Dikatakan anak laki-laki lebih sering sakit dibanding anak perempuan, tetapi belum diketahui secara pasti apa penyebabnnya.
v  Umur
Umur yang paling rawan adalah umur balita, oleh karena pada masa itu anak mudah sakit  dan mudah terjadi kurfang gizi. Disamping itu masa balita merupakan dasar pembentukan karakter anak. Sehingga diperlukan perhatian khusus.
v  Gizi
Makanan memegang peranan penting dalam tumbuh kembang anak, dimanan kebutuhan anak berbeda dengan orang dewasa, karena makanan bagi anak dibutuhkan juga untuk pertumbuhan, dimana dikpengaruhi oleh ketahanan makanan keluarga. Satu aspek yang penting ditambahkan adalah keamanan pangan yang mencakup pembebasan makanan dari “racun” fisika, kimia dan biologis, yang kian mengancam kesehatan manusia.
v  Perawatan kesehatan
Perawatan secara teratur, tidak hanya pada saat anak sakit akan tetapi jika anak dalam keadaan sehat secara rutin tiap bulan untuk menunjang tumbuh kembang anak. Oleh karena itu, pemanfaatan pelayanan kesehatan dianjurkan untuk dilakukan secara komprehensif, yang mencakup aspek promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
v  Kepekaan terhadap penyakit
Dengan memberikan imunisasi, maka diharapkan anak akan terhindar dari penyakit yang sering menyebabkan cacat dan kematian.
v  Penyakit kronis
Anak yang menderita penyakit menahun akan terganggu tumbuh kembangnya dan pendidikannya, disamping itu, anak jugamengalami stres yang berkepanjangan akibat dari penyakitnya.
v  Fungsi metabolisme
Khusus pada anak, karena adanya perbedaan yang mendasar dalam proses metabolisme pada berbagai umur, maka kebutuhan akan berbagai nutrien hurus didasarkan atas perhitungan yang tepat.
v  Hormon
Pertumbuhan kadar hormon sejak janin hingga lahir pun sangat berpengaruh atas tumbuh kembang anak, antara lain:
·         Somatotrofin
·         Hormon tiroid
·         Glukokortikoroid
·         Hormon seks
·         Insulin
Faktor fisik
v  Cuaca, musim, keadaan geografis suatu daerah
Musim kemarau yang panjang, dapat berdampak pada tumbuh kembang anak.
Antara lain sebagai akibat gagalnya panen, sehingga banyak anak yang kurang gizi. Demikian pula dengan gondok endemik yang banyak ditemukan pada daerah pegunungan dimana air tanahnya kurang mengandung yodium.
v  Sanitasi
Sanitasi lingkungan memiliki peran yang cukup dominan dalam penyediaan lingkungan yang mendukung kesehatan anak dan tumbuh kembangnya. Kebersihan perorangan maupun lingkungan memegang peranan penting dalam timbulnya penyakit. Akibat dari kebersihan dari kebersihan yang kurang, maka anak akan sering sakit, misalnya : diare, cacingan, tyfus abdominalis, hepatitis, malarya, demam berdarah, dan sebagainya.
Demikian pula dengan polusi udara baik yang berasal dari pabrik, asap kendaraan/ asap rokok, dapat berpengaruh terhadap tingginya angka kejadian ISPA.
v  Keadaan rumah:Struktur bangunan, ventilasi, cahaya, dan kepadatan hunian
Keadaan perumahan yang layak dengan konstruksi bangunan yang tidak membahayakan penghuninya, serta tidak penuh sesak akan menjamin kesehatan penghuninya.
v  Radiasi
Tumbuh kembang anak dapat terganggu akibat adanya radiasi yang tinggi.

Faktor psikososial antara lain:
a.      Stimulasi
Stimulasi merupakan hal yang penting dalam tumbuh kembang anak. Ank yang mendapat stimulasi yang terarah dan teratur akan lebih cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang / tidak mendapat stimulasi.
b.      Motivasi belajar
Motivasi belajar dapat ditimbulkan sejak dini, dengan memberikan lingkungan yang kondusif untuk belajar, misalnya adanya sekolah yang tidak terlalu jauh, buku-buku, suasana yang tenag serta sarana lainnya.
c.       Ganjaran ataupun hukuman yang wajar
Kalau anaka berbuat benar, maka wajib kita memberi ganjaran, misalnya pujian, ciuman, belaian, tepuk tangan dan sebagainya. Ganjaran tersebut akan menimbulkan motivasi yang kuat bagi anak untuk mengulangi tingkah lakunya. Sedangkan menhukum dengan cara-cara yang wajar  kalau anak berbuat salah, masih dibenarkan. Yang penting hukuman harus diberikan secara obyektif, disertai pengertian dan maksud dari hukuman tersebut, bukan hukuman untuk melampiaskan kebencian dan kejengkelan terhadap[ anak. Sehingga anak tahu mana yang baik dan yang tidak baik, akibatnya akan menimbulkan rasa percaya diri kepada anak yang penting untuk perkembangan kepribadian anak kelak kemudian hari.
d.      Kelompok sebaya
Untuk proses sosialisasi dengan lingkungannya anak memerlukan teman sebaya tetapi perhatian kepada orang tua tetap dibutuhkan untuk memantau dengan siapa anak tersebut bergaul khusus nya bagi remaja, aspek lingkungan teman sebaya menjadi sangat penting dengan makin meningkatnya kasus-kasus penyalagunaan obat-obat dan narkotika.
e.      Stress
Sterss pada anak juga berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya, misalnya anak akan menarik diri, rendah diri, terlamabat bicara, nafsu makan menurun, dan lain lain
f.        Sekolah
Dengan adanya wajib belajar 9 tahun sekarang ini diharapkan sekarang ini diharapkan setiap anak mendapatkan kesempatan duduk dibangku sekolah minimal 9 tahun.
g.      Cinta dan kasih sayang
Salah satu hak anak adalah hak untuk dicintai dan dilindungi. Anak memerlukan kasih sayang dan perlakuan adil dari orang tuanya.
h.      Kualitas interaksi anak orang tua
Interaksi timbal balik antara anak dan orang tua, akan menimbulkan keakraban dalam keluarga. Anak akan terbuka kepada orang tuanya, sehingga komunikasi bisa dua arah dan segala permasalahan dapat dipecahkan bersama karena adanya keterdekatan dan kepercayaan antara orang tua dan anak.

Faktor keluarga dan adat istiadat anara lain:
a.      Pekerjaan/ pendapatan keluarga
b.      Pendididkan ayah/ ibu
c.       Jumlah saudara
d.      Jenis kelamin dalam keluarga
e.      Stabilitas rumah tangga
f.        Kepribadian ayah/ibu
g.      Adat istiadat, norma-norma tabu-tabu
h.      Agama
i.        Urbanisasi
j.        Kehidupan politik dalam masyarakat yang mempengaruhi prioritas kepentingan anak, anggaran, dan lain-lain.
Hal tersebut terjadi apabila anak tidak dengan masalah keperawatan. Akan tetapi, anak usia infant, sangat rentan terhadap beberapa penyakit. Hal itu diakibatkan karena kondisi anak yang belum stabil. Jika terjadi demikian, maka anak dan orang tua harus diperhadapkan dengan istilah hospitalisasi. Hospitalisasi adalah reaksi yang bersifat individual dan sangat tergantung pada usia perkembangan anak,pengalaman sebelumnya terhadap sakit,sistem pendukung yang tersedia dan kemampuan koping yang dimilikinya,pada umumnya,reaksi anak terhadap sakit adalah kecemasan karena perpisahan,kehilangan, perlukaan tubuh,dan rasa nyeri.
1.       RESPON HOSPITALISASI PADA INFANT (0-1 tahun)
Cemas akibat perpisahan dengan orang tua (Separation anxiety) menyebabkan gangguan pembentukan rasa percaya dan kasih sayang, menyebabkan anak:
a.        Menangis (karena berpisah dengan ibu, dan terpapar pada lingkungan baru dan orang-orang asing).
b.       Marah (anak membutuhkan ibu dan ketika anak meminta ibunya, dan tidak diberikan maka anak akan marah).
c.        Gerakan yang berlebihan (anak memberontak ketika dia merasa tidak nyaman dan cemas karena berada di lingkungan asing).
2.        Respon infant akibat perpisahan dibagi tiga tahap:
a.        Tahap protes (fase of protes)
-          Menangis kuat .
-           Menjerit
-          Menendang
-          Berduka
-          Marah
b.       Tahap putus asa (phase of despair)
-           Tangis anak mulai berkurang.
-          Murung, diam, sedih, apatis.
-          Tidak tertarik dengan aktivitas di sekitarnya
-          Menghisap jari
-          Menghindari kontak mata
-           Berusaha menghindar dari orang yang mendekati
-          Kadang anak tidak mau makan.

c.        Tahap menolak (phase dethacement/denial).
-          Secara samar anak seakan menerima perpisahan (pura-pura).
-           Anak mulai tertarik dengan sesuatu di sekitarnya.
-          Bermain dengan orang lain.
-          Mulai mmbina hubungan yang dangkal dengan orang lain.
-          Anak mulai terlihat gembira.
3.       Kehilangan Fungsi Dan Control
Hal ini terjadi karena ada persepsi yang salah tentang prosedur dan pengobatan serta aktivitas di rumah sakit, misalnya karena diikat/restrain tangan, kaki yang membuat anak kehilangan mobilitas dan menimbulkan stress pada anak.
4.       Gangguan Body Image dan Nyeri
a.       Infant masih ragu tentang persepsi body image.
b.       Tetapi dengan berkembangnya kemampuan motorik infant dapat memahami arti dari organ tubuhnya, misalnya:sedih/cemas jika trauma atau luka.
c.       Warna seragam perawat/dokter (putih) diidentikkan dengan prosedur tindakan yang menyakitkan sehingga meningkatkan kecemasan bagi infant.
d.      Berdasarkan theory psychodynamic, sensasi yang berarti bagi infant adalah berada di sekitar mulut dan genitalnya. Hal ini diperjelas apabila infant cemas karena perpisahan, kehilangan control, gangguan body image dan nyeri infant biasanya menghisap jari, botol.
e.      Perlukaan dan rasa sakit : ekspresi wajah tidak menyenangkan, pergerakan tubuh yang berlebihan dan menangis kuat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar