Sebelumnya : Naruto Chapter 665
"Obito.. akhirnya kau..""Obito!!"
Obito menusukkan tangan kirinya ke dalam tubuh Madara, seolah ingin mengobrak-abriknya, mencari sesuatu yang ada di sana. Jarak yang dekat antara mereka berdua tak disiasiakan oleh Madara, ia pun dengan cepat menggerakkan tangannya dan berusaha untuk meraih rinnegan di mata kiri Obito. Namun, Obito cepat dan menggunakan teknik tembusnya..
Akhirnya, Madara tak berhasil mendapatkan mata itu. "Menembus objek.. kemampuan asli dari mata kananmu.." ucap Madara. Obito tak mau mengambil resiko, lalu memanjangkan tangannya untuk menjaga jarak. Namun tetap, tangan kiri Obito berada di tubuh Madara.
Obito menghubungkan dirinya dengan Madara supaya bisa masuk ke alam bawah sadar Madara. Ada sesuatu yang hendak ia lakukan di sana. Madara menyadarinya, "Apa kau bermaksud untuk melemahkan tubuhku dengan mengambil bijuu yang ada dalam diriku?"
Di dalam diri Madara, tampak chakra tadi semua bijuu yang telah diserapnya, termasuk Kyuubi. "Apa kau pikir kau bisa menang melawanku?" Madara tetap yakin kalau Obito tak akan bisa mengalahkannya.
Obito memasukkan tangannya ke dalam kolam berisi chakra para kyuubi itu, berusaha untuk meraih mereka. Dan hasilnya, terlihat potongan Ichibi dan Hachibi berhasil ia tarik keluar..
"Kau lemah.. yang bisa kau ambil hanyalah potongan Ichibi dan Hachibi.." ucap Madara.
Obito berhasil menarik sedikit bagian dari Ichibi dan Hachibi, lalu kembali ke dunia nyata, ia meminta pada Kakashi, "Kakashi, bawa Naruto ke dimensi lain!!"
Dalam hati Kakashi berpikir, "Apa Obito ingin memberikan Kyuubinya pada kita di sana?"
Tapi tak ada waktu untuk terus berpikir, dengan cepat Kakashi pun menggunakan jutsu dimensinya, "Kamui!!" Naruto dan Sakura pun dipindahkan menuju dimensi lain.
"Kamui!!" Obito hendak menyusul, namun..
"Aku tahu tubuhnya akan menjadi padat lagi saat dia melompat!!" Madara menyerang, mencegatnya supaya tidak bisa kabur. Obito menahan serangan Madara dengan tongkat Rikudounya.
"Kalau aku mencoba untuk pergi ke dimensi lain, dia akan menyerangku lagi dengan serangan itu.. perpindahan antar dimensi terlalu lambat.." pikir Obito.
"Menggunakan mode Sennin ternyata memang pilihan yang tepat.." ucap Madara. "Apa kau bisa menghisap sedikit dari kekuatan itu juga?"
Di dimensi lain, tampak Sakura dan Naruto sudah berada di sana. Sakura ketakutan, "Madara.. dia bisa saja membunuhku kapan saja.. aku benar-benar ketakutan, sampai-sampai aku lupa bernafas.. dia itu.. berbeda.." ucap Sakura dalam hati.
"Aku sudah membawa Naruto ke dimensi lain!!" ucap Kakashi. "Akankah Naruto bisa diselamatkan kalau kau bisa masuk ke sana juga?"
"Ya, serahkan saja padaku.. kali ini, akulah yang akan menjadi tokoh utamanya.." ucap Obito. "Kau jadilah backup-ku, Kakashi.." lanjutnya. Kini mereka berdua berdiri sejajar, sebagai sebuah tim.
"Sudah lama ya sejak terakhir kita satu tim.." ucap Kakashi."Apa kau sudah siap?""Yah, aku senang strategi terakhirku adalah bersamamu.."
"Obito, Kakashi.." Minato melihat dari kejauahn.
"Obito, aku akan mengambil kembali semua yang telah kuberikan padamu.. terutama mata kiri itu.." ucap Madara.
"Apa kau tertarik dengan mata kiriku, Madara?" ucap Obito. "Kau bilang kalau sharingan akan menunjukkan kekuatannya yang sesungguhnya ketika mata kanan dan kiri bersama-sama.."
"Tidak, itu bukan sharingan, itu rinnegan.." ucap Madara.
"Tidak, maksudku ini.." Obito dan Kakashi seolah telah menjadi duo yang satu, mata kiri dan mata kanan dua sharingan itu seolah telah menjadi satu lagi, hanya saja di dua tubuh yang berbeda.
"Akhirnya, kita bisa bersama-sama lagi.." pikir MInato.
Minato kemudian teringat dengan masa-masanya dulu saat masih menjadi guru mereka..
"Lagi-lagi kau telat!!" bentak Kakashi pada Obito yang baru saja datang."Tadi itu aku tersesat di jalan.." ucap Obito.
"Kenapa kau selalu saja mencari jalan yang sulit? kenapa tidak lurus saja langsung kemari..""Tadi itu aku mendapat banyak masalah.."
"Shinobi itu harus mematuhi peraturan, kecerobohanmu ini mungkin saja suatu hari nanti akan membahayakan rekanmu.." ucap Kakashi.
"Kalau itu terjadi, maka aku akan melindungimu, sebagai ganti mengikuti peraturan yang ada.." ucap Obito mantap.
"Apa-apaan itu, hah?" Kakashi tak yakin.
"Mataku akan menjelaskannya!! Saat sharinganku bangkit nanti, kau akan mengerti maksudku!!" ucap Obito.
"Aku tak berpikir kalau sharinganmu benar-benar akan berguna.. dan lagi, sharinganmu belum bangkit kan, jadi diam saja!!" bentak Kakashi.
"Kau yang seharusnya diam!! Kau terlalu banyak bicara!! apalagi untuk orang yang selalu saja menutupi mulutnya dengan masker.." balas Obito.
"Mereka benar-benar sulit untuk berdamai ya.." ucap Minato dari kejauhan, yang berdiri bersama dengan Rin. "Ya.. tapi kau tahu, sensei.." Rin hendak menyampaikan sesuatu..
"Aku menantangmu, Kakashi!!" tiba-tiba Gai muncul."Kau lagi, muka tebal!?" bentak Obito.
"Hah, kenapa orang-orang selalu saja seperti ini.." Kakashi tak habis pikir.
Kembali ke masa sekarang, ke sisi Madara, "Obito memiliki Rinnegan dan Kyuubi.. tapi kurasa kemampuanku sudah cukup untuk mencegahnya supaya tidak pergi ke dimensi lain.. kamuinya lebih lambat daripada seranganku.." pikirnya.
"Salah seorang dari mereka mungkin akan menahanku, atau mungkin saja Kakashi yang akan memindahkannya ke dimensi lain.. dan dari kata-katanya itu tadi.."
Madara teringat dengan kata-kata Obito tadi, "Kali ini, akulah yang akan menjadi tokoh utamanya.. kau jadilah backup-ku, Kakashi.."
"Aku bisa saja menggunakan Ringa, tapi tidak.. selama Obito masih memiliki Rinnegan, sebaiknya aku tidak menggunakannya.." pikir Madara. "Kalau begitu, aku hanya perlu menyerang mereka berdua secara bersamaan!!"
Madara pun menembakkan dua bola hitamnya ke arah kakashi dan Obito. Kembali ke masa itu, kembali ke hal yang hendak Rin sampaikan..
"Tap kau tahu, sensei.."
"Serahkan saja padaku.. aku pasti akan.." Rin berlari, meraih tangan Kakashi dan Obito dan kemudian membawa pergi. Rin selalu bisa menjadi penenah di antara mereka berdua. "Ayo cepat pergi, kalian berdua!!" ucap Rin.
"Kamui!!!" Obito menggunakan kamui, begitu pula dengan Kakashi. Obito mengarahkan kamui kepada dirinya, sementara Kakashi mengarahkan kamuinya pada Obito, keduanya diarahkan pada Obito.
"Menggunakan kamui secara bersamaan untuk menambah kecepatannya, ya.." ucap Madara.
Akhirnya Obito berhasil pergi ke dimensi lain, sementara Kakashi.. serangan Madara tetap mengarah kepadanya, namun.. Blarrr!!!! sesuatu menyelamatkan Kakashi..
"Tolong urus anakku, Obito!!" pikir Minato dari kejauhan..
Di dimensi lain.."Obito!!" Sakura kaget dengan kemunculan Obito.
"Tak apa, aku akan menyelamatkan Naruto.." ucap Obito."Apa aku bisa mempercayaimu?" Sakura masih ragu.
"Aku tak pernah bisa berjalan di jalan yang lurus, tapi akhirnya.. aku bisa sampai di sini.." Obito pun memindahkan chakra kyuubi yang sebelumnya berhasil didapatkan oleh Zetsu hitam ke tubuh Naruto.
Kembali ke sisi Kakashi, ia berhasil selamat dari serangan Madara.."Lagi-lagi, kau datang di waktu yang tepat..
"Gai.." ternyata yang menolongnya adalah gai.
"Terimakasih karena sudah menolong Kakashi.." pikir Minato dari kejauhan.
"Apa kau baik-baik saja, Kakashi?" ucap Gai.
"Sepertinya aku pernah melihatmu di suatu tempat.." ucap Madara.
"Hm??" Gai melihat ke arah Madara, lalu bertanya, "Dia itu siapa??"
Bersambung ke : Naruto Chapter 667
Tidak ada komentar:
Posting Komentar