Jumat, 07 Maret 2014

Versi Teks Naruto Chapter 667 - Akhir dari Kehidupan Masa Muda



Sebelumnya : Naruto Chapter 666

Orochimaru dan yang lainnya telah sampai ke sisi Sasuke, tak jauh dari tempat tubuhnya tergetak. Dan bahkan setelah ia sampai, dan melihat orang yang berada di dekat Sasuke, Karin tetap tak tahu dia itu siapa. "Hah!? Siapa orang itu!?" ucapnya.
Karin marah, berada di dekat Sasuke yang pingsan membuat Karin mengira kalau orang itulah yang telah menyakiti Sasuke. "Kau sialan!!! Aku tak tahu kau siapa, tapi apa yang telah kau lakukan pada Sasuke!?"

"Apa ini kesepakatannya?" Suigetsu mengenal orang itu."Jadi itu kau ya.." Orochimaru juga mengenalnya.Ya, kita semua juga mengenalnya, karena orang itu adalah.."Kabuto.."

"Orang ini Kabuto!?" Karin tak tahu."Chakranya berbeda!!" ucap Karin
"Itu karena dia menghisap chakra banyak orang, dan bahkan chakra senjutsu.. kau sendiri bahkan sampai mengira kalau dia adalah orang lain.." ucap Orochimaru. "Ngomong-ngomong, perasaan buruk yang kurasakan mungkin karena masih ada sedikit sisa-sisa chakraku di sana.. atau mungkin.."

"Menjauhlah dari Sasuke!!!" Karin masih marah.

Kabuto tak menanggapi Karin, ia bertanya pada Orochimaru, "Kenapa kau datang kemari, Orochimaru-sama?"

Orochimaru tak menjawab dan balik bertanya, "Kau sendiri kenapa?"

Dalam hati, Juugo bingung, "Apa yang sekarang kau rencanakan, Orochimaru?" pikirnya.

"Kabuto-san.. apa mungkin.. kau juga ingin menyerap Sasuke?" tanya Suigetsu. "Yah, tapi aku tak yakin kalau kau mau jadi Kabuke atau Sasuto.."

Kabuto terdiam, dan tampak hal mirip ekor dari perutnya menempel di dada kiri Sasuke. Karin semakin marah, mengira kalau Kabuto ingin melakukan hal yang buruk terhadap Sasuke, "Kau yang melakukannya pada Sasuke, kan!? kurang ajar!!!"

Karin mendekat, namun kemudian ia menyadari sesuatu dan menghentikan langkahnya..

"Suigetsu, aku tak ingin melakukan hal seperti itu.. dan Karin, aku sudah tak tertarik dengan Sasuke lagi.." ucap Kabuto.

Dalam hati Karin kaget, "A-aku bisa merasakan chakra Sasuke.. mungkinkah?"

Untuk memastikannya, Karin pun bertanya pada Kabuto, "Kabuto, apa kau sedang menyembuhkan Sasuke?"

"Ya.. dengan jutsu medisku, sel Hashirama yang sudah kupelajari sejak lama.. dan berkat nasihat dari seseorang, aku akan bisa menyelamatkan nyawanya.." ucap Kabuto.

"Ya.." ucap Hokage kedua, yang berada tak jauh dari tempat itu, masih dalam keadaan tak bisa bergerak.

"Oh, lihat siapa yang ada di sana, Hokage yang paling kuhormati.. Hokage kedua.." ucap Orochimaru.

Orochimaru kembali melihat ke arah Kabuto, "Tapi, Kabuto.. kalau kau ada di sini, itu berarti kau telah berhasil lolos dari jutsu Izanami Itachi?"

"Tepat sekali.. aku tak bisa mengerti aku ini siapa.. kau mengambil keuntungan dariku dengan menggunakannya.. dan itu membuatku kehilangan diriku sendiri.. tapi, dengan teknik itu, Itachi berkata padaku, kalau aku bukan siapa-siapa selain Kabuto.. aku juga jadi bisa menemukan tempat untuk kembali.."

"Jadi bagian dalammu juga sudah berubah, ya?" ucap Suigetsu. Yah, kelihatannya memang begitu. Mudahnya, Kabuto sudah jadi orang baik woooo...

"Itulah bagaimana Izanami bekerja.." ucap Orochimaru. "Dengan kata lain, kau akan melihat sisi lain dari dirimu, dan jika kau tak bisa menerimanya.. kau tak akan bisa lepas dari teknik itu.."

"Sasuke.." Karin menghampiri dan melihat keadaan Sasuke.

"Akhirnya dari lubuk hatiku yang paling dalam, aku masih punya harapan, kalau tempat untuk kembali itu masih ada.. Itachi ingin melindungi Sasuke bahkan setelah ia mati.. perasaannya mengena di hatiku.." ucap Kabuto.

"Huh, kurasa kau tak berhak mengatakan hal seperti itu!! Kaulah dalang di balik semua ini, yang telah memulai perang dengan bekerja sama dengan si Madara palsu itu!!" ucap Kabuto.
 "Kau benar.. si Obito itu dan aku sama-sama yakin kalau kami tak punya tempat untuk kembali, dan akhirnya malah melibatkan orang-orang.." ternyata Kabuto juga sudah tahu kalau Tobi adalah Obito.

"Tapi, sekarang aku tahu aku ini siapa.. dan apa yang harus kulakukan.." ucap Kabuto lagi,

Berpindah ke sisi Madara, dengan kekuatannya yang sekarang, kemunculan Gai tak berarti banyak baginya. "Meskipun kau mendapat bala bantuan, bagiku itu tetap saja cuma batu kerikil.. tak ada yang bisa kalian lakukan untuk melawanku.." ucapnya.

Gai bertanya pada Kakashi, "Apa dia itu Madara?"Kakashi menjawab dengan tatapan u don't say.

Nggak, becanda..

Gai bertanya pada Kakashi, "Apa dia itu Madara?""Ya.." jawab Kakashi.

"Kakashi, apa kau baik-baik saja?" Gaara dan Minato muncul."Ya, berkat Gai.." ucap Kakashi.

"Bukan itu.. maksudku saat kau terkena oleh Rasengan senpou-ku..""Ya, aku juga baik-baik saja.. saat terkena itu, aku mengirim rasengannya dengan kamui..""Syukurlah.." ucap Minato.

"Senpou? maksudmu senjutsu??" tanya Gai."Ya, karena hanya senjutsu yang mempan padanya.. atau serangan fisik dari taijutsu.."

"Jadi dengan kata lain, kesempatan kita hanya dengan menyerang menggunakan taijutsu atau senjutsu hokage keempat?" ucap Gaara.

"Kalau aku tidak salah, sensei, senjutsumu..."

"Ya.. sebenarnya, aku tak bagus dalam senjutsu.. butuh waktu lama untuk mengumpulkannya dan aku tak bisa mempertahankannya dalam waktu yang lama.. aku belum pernah benar-benar menggunakannya dalam suatu pertarungan.." ucap MInato.

"Terlebih, sekarang aku tak bisa membuat segala tangan.. aku tak yakin aku bisa bertarung dengan benar.."

Gai dari wajah yang datar-datar saja berubah menjadi tersenyum, "Dengan kata lain, sudah waktunya bagi monster biru untuk bertarung!!!" Gai bersiap.

Gai melompat ke depan, menyilangkan kedua tangannya lalu berteriak, pose berubah menjadi super saiya. "Hachimon Tonkou!! Membuka gerbang ketujuh!!!" dan blasttt!!! aura biru pun mengepul dari tubuhnya.

Begitu kuat, hempasan anginnya yang keluar saja sampai membuat Kakashi dan yang lainya, termasuk Madara sedikit terdorong. "Uap biru? gerbang terakhir sebelum gerbang kematian?" Madara mengetahuinya.

"Kalau kau tidak menggunakan uap merah, itu berarti kau meremehkanku.." ucap Madara.

Gai, seketika telah berada di hadapan Madara, bersiap dengan rentetan serangannya."Kau tak boleh menyentuh bola hitam dan tongkatnya!!" teriak MInato dari kejauhan, lalu batss batss batss!!! serangan Gai pun dimulai.

"Aku tak menyangka Gai bisa menggunakan Hachimon Tonkou.." ucap MInato."Pergerakannya tidak seperti manusia.." ucap Gaara.

"Rasakan ini!!" Gai menyiapkan serangan penutup, "Midday Tiger!!!" entah bahasa jepangnya apa, yang pasti Gai melesatkan serangan ledakkan uap bisru yang benar-benar dahsyat.

"Uukh.." setelahnya Gai rebah, dan sungguh mengejutkan Madara masih bisa berdiri, meski telah menrima semua serangan tadi.

Madara bahkan hendak balik menyerang, menembak dengan bola-bola hitamnya,"Kakashi, kunainya!!" MInato meminta Kakashi untuk melempar kunai itu menuju bola hitam yang Madara lempar. Kakashi melakukannya.

Tapi, sebelum kunai itu membantu, terlebih dahulu Lee muncul dan menyelamatkan gurunya, membawanya jauh ke tempat yang aman. "Rock Lee!!"

"Guru Gai, apa kau baik-baik saja?""Yah, maafkan aku, Lee.."

Lee membawa Gai kembali ke tempat Kakashi dan yang lainnya.

Lee datang sendirian. "Dimana Tenten??""Dia memintaku untuk pergi duluan karena dia ingin mencoba sesuatu, tapi setelah sampai di sini, tiba-tiba aku melihat Midday Tiger.."

"Apa kau baik-baik saja, Gai?" tanya Kakashi."Yah, lengan kiriku dan beberapa tulang rusukku patah, itu saja.." ucap Gai.

"Kalau taijutsupun tidak mempan, maka..""Apa lagi yang bisa kita lakukan?"

Di sisi Madara, meskipun ia selamat dari serangan tadi, ternyata Madara mengakui kalau serangan tadi itu memang hebat. "Dia.. terlalu kuat.." pikirnya.

Kembali ke sisi Gai dan yang lainnya, "Tunggu Kakashi, masih terlalu dini untuk bilang taijutsu tidak mempan.. masa muda kita masih belum berakhir, juga cepat menyerah begitu.."

Gai kembali maju, "Sensei.."

"Memang benar, kita tak selalu bisa mewujudkan apa yang kita inginkan.. tapi, penting untuk mempercayai sesuatu sebelum kau melakukannya.." ucap Gai. "Itu adalah semangat yang selalu kujaga tiap kali menantangmu!!"

"Ini bukanlah gertakan.." Gai bersiap untuk melakukannya.

Kakashi kaget, "Maksudmu kau!?"

"Ini adalah akhir dari monster biru Konoha.. sudah waktunya bagi kemunculan si monster merah.." ucap Gai, siap untuk membuka gerbang kematian, siap untuk mati.

Bersambung ke : Naruto Chapter 668

Tidak ada komentar:

Posting Komentar