Rabu, 30 Juli 2014

Versi Teks Naruto Chapter 687 -Kau Pasti Bisa

 
Naruto Chapter 687 Versi Teks Bahasa Indonesia - Kemauanmu

 Versi Teks Naruto Chapter 687
Original Written By: Dicky Natsu-Igneel
 Sumber: Kingdom Anime Indonesia


silahkan baca alur cerita Naruto chapter 687 Bahasa Indonesia dibawah ini ;

Setelah terkena serangan misil Kaguya, Obito masih terlihat berdiri tegap disana.

Kakashi: “Kenapa? Kita berdua harus melindungi mereka, kekuatanmu masih kami butuhkan disini! Kenapa kau harus meninggalkanku? Aku merasa tak berguna disini..”

Tampaknya Kaguya pun telah bangkit setelah bersama-sama dengan Naruto dan Sasuke tersedot kekuatan Gravitasi yang diciptakan dirinya sendiri.

Kaguya: “Hm..”
Zetsu Hitam: “Haruskah aku mencarikanmu chakra yang lebih besar? Ibu.. kita harus ke tempat di dimensi pertama, disana kita dapat memulihkan dan mengisi chakramu secara penuh dan lebih cepat di dimensi itu”
Obito: “Kau lebih baik fokus terhadap musuh.. Kakashi!”
Kakashi: “…”
Sakura: “Apa yang terjadi disana?”
Sasuke: “…”
Naruto: “Obito!”
Obito: “Saat ini adalah saat yang penting bagi kalian.. Naruto.. Sasuke.. dan Sakura”
Naruto: “!”
Obito: “Kakashi, kau tak boleh mati disini! Kau harus menyangga generasi baru itu!”
Zetsu Hitam: “Kau sangat tidak berguna disaat seperti ini Naruto! Kau bahkan tak dapat melakukan apapun, apakah kau akan berbicara omong kosong lagi disaat seperti ini?
Naruto: “Gh!!” Terlihat disana Naruto sedang memberikan asupan energy dan chakra pada Obito.
Obito: “Jangan kau boroskan chakramu!”
Kakashi: “Hmm”
Zetsu Hitam: “Kenapa kau membantunya? Dia harusnya adalah musuhmu!”
Naruto: “Sial!”
Zetsu Hitam: “Dia bahkan terlihat seperti kotoran, baiklah.. bahkan dia telah menghianati kami, Dia akan sangat dibenci oleh Aliansi dan Musuh dan tidak seorangpun bahkan temannya yang akan sedih jika melihatnya, dia sendirian sekarang, tidak ada yang tersisa lagi darinya, sekarang kau bahkan terlihat telah mati!, dia telah kehilangan perasaan cinta dan kekasihnya, dia juga tak dapat merealisasikan mimpinya, dia hanyalah seorang budak, dan semua yang dilakukannya telah gagal”
Sasuke: “Akhirnya, kekuatan mata kiriku telah kembali, Sring..” Sasuke terlihat telah membuka mata kirinya.
Naruto: “Sialan! Apa yang telah kau katakan..”
Obito: “Kematian memang hal yang pantas untuk orang sepertiku, kau benar..”

Tiba-tiba Sasuke hendak menyerang Kaguya dengan Chidori di tangan kirinya, Sasuke menyasar mata ketiga Kaguya yang terletak dikening Kaguya, namun serangan Sasuke tampak berhasil dihindari, dan Kaguya lagi-lagi mengganti dimensinya kembali.

Sakura: “Seperti saat terakhir kali?”
Kakashi: “Dia merubah dimensinya lagi?”

Sasuke tampak menyadari perubahan dimensi yang tiba-tiba dilakukan Kaguya, Sasuke mengaktifkan Susanoonya, dan Kaguya masih terlihat mengintainya sambil terbang diatas Sasuke.

Sasuke: “Naruto, aku akan menjadi umpan.. kita tidak dapat menyembuhkannya sekarang, cepat kesinilah”
Naruto: “…”
Kakashi: “Hmm..”
Sasuke: “Aku akan maju sekarang” Terlihat Sasuke telah mengaktifkan Susanoo sempurnanya lagi.

Dengan raut muka yang menyesal, Obito tampak tertegun dan terlihat sedih disana.

Naruto: “Sial..” Masih sambil mengobati Obito.
Obito: “Tak apa..”
Naruto: “Sial.. Sial..”
Obito: “Terima kasih Naruto”
Naruto: “…”
Kakashi: “…”
Obito: “Bantu aku membuka mataku.. untuk bertarung denganmu, tapi.. ini tetap membuatku bangga dan senang, aku menyesal telah menjadi seperti ini, saat aku melihatmu, ini mengingatkanku bila kau terlihat seperti diriku di masa lalu, bahkan aku membayangkan bagaimana diriku jika suatu saat aku menjadi Hokage, aku bahkan merasa bersemangat dan juga gugup, bahkan ini sangat sulit untuk digambarkan, kau membuatku mengingatnya kembali, aku mengira mungkin ini adalah harga yang pantas untuk diriku.. hah? Kenapa aku berbicara terlalu banyak? Aku hanya mampu untuk berkhayal, tapi dengan hal itu, aku mampu menutup lubang besar di dalam hatiku, aku telah menjadi hokage, aku memiliki sebuah desa.. dan teman juga disana..” Terlihat disana, Obito sedang membayangkan pasukan aliansi berdiri bersama-sama, bahkan Obito membayangkan dirinya telah menjadi seorang Hokage dengan melihat adanya ukiran batu dirinya disamping patung ukiran batu Hokage ke-4.

Disaat itu juga Obito membayangkan dirinya bersama Rin, dimana Rin mengobati dirinya yang terluka saat itu.

Rin: “Grep..” Sambil mengobati luka ditangan kiri Obito.
Obito: “Ah, sakit..”
Rin: “Aku selama ini mengawasimu, Jadi, jangan mencoba menyembunyikan lukamu, menyelamatkanmu, sama halnya dengan menyelamatkan dunia, Itulah alasannya.. kenapa aku selalu mengawasimu, dengar.. aku sangat ingin sekali perang ini berakhir.. dan kau telah berjanji padaku bila kau akan menjadi seorang Hokage, jika aku sedang mengawasimu, kau tak akan dapat menyembunyikan apapun dariku, menjadi Hokage, dan mencoba menyelamatkan dunia, itulah janjimu.. Lakukan yang terbaik, Obito, Ayo..” Terlihat disana Obito mengenggam tangan kiri Obito dan mengajaknya pergi.

Ingatan tentang Rin pun berakhir disini, sementara Scene kembali ke medan perang, terlihat disana tubuh Obito sudah mulai retak, hingga jari-jari di tangan kirinya pun mulai retak dan berjatuhan kebawah, bahkan tubuhnya pun juga mulai retak-retak.

Obito: “Kau pernah mengatakan padaku.. jika kau tak akan pernah menarik kata-katamu.. adalah jalan ninjamu.. benarkan? Tapi.. jangan sampai merubah hal itu.. tetaplah di jalan ninjamu.. kau bahkan mungkin akan kembali menderita mulai sekarang”
Naruto: “Ya..” Tampaknya Naruto mulai menangis disana.
Kakashi: “…”
Obito: “Naruto..”

Disana Obito membayangkan kembali genggaman tangan kirinya yang ditarik Rin, dan disana juga terlihat tangan kiri Obito retakannya mulai meluas, hingga tangan kirinya telah retak sebagian dan retakannya jatuh kebawah.

Obito: “Menjadi Hokage.. adalah harga mati”
Naruto: “Kau benar”

Terlihat disana Naruto memukul badan Obito yang telah retak, hingga badan Obito hancur, disini Naruto terlihat sedih dan menangis, dan disini pula akhir dari hidup Obito, sementara itu kembali ke pertarungan Sasuke dan Kaguya.

Zetsu Hitam: “Apa!?”
Sasuke: “Hmm..”

Terlihat Sasuke dengan Susanoo Sempurnanya, Sasuke berhasil menghempaskan Kaguya.

Zetsu Hitam: “Dia terlihat hanya seperti serangga kecil, tapi dia juga terlihat seperti kecoak, hahaha”
Kaguya: “Jadi, penghinat bodoh itu akhirnya mati!”
Naruto: “Jangan pernah menertawakan Obito!”
Kaguya: “…”
Naruto: “Obito ingin sekali menjadi Hokage.. Bagiku..”
Zetsu Hitam: “Naruto.. jika kau tetap keras kepala melawan kami.. kau akan bernasib sama sepertinya, hingga retak dan menjadi sebuah abu..”
Sakura: “Naruto..”

Dengan tatapan muka berapi-api, Naruto menyerang Kaguya hingga tangan kiri Kaguya patah.

Naruto: “Dia adalah orang yang baik!”

Sementara itu seperti terlihat di alam bawah sadar, Obito telah bertemu dengan Rin.

Rin: “Kau tak dapat merealisasikan keinginanmu ya?”
Obito: “Ya.. kau benar.. maaf telah membuatmu menunggu..”
Rin: “Tapi, apa kau baik-baik saja?”
Obito: “Ya.. banyak hal yang terjadi disana..”
Rin: “Aku telah menunggumu..”
Obito: “Rin… dan janji yang kujanjikan padamu..”
Rin: “Tak masalah.. kau telah melakukan yang terbaik Obito..”
Obito: “!!!”
Rin: “Aku telah.. mengawasimu..”
Obito: “!!!” Terlihat Obito menangis disana.
Rin: “Ayo!” Kembali lagi Rin memegang tangan kiri Obito dan mengajaknya pergi, sama seperti saat-saat Obito dan Rin disaat mereka masih kecil”

OBITO UCHIHA AKHIRNYA TELAH PERGI

Next Chapter: Naruto bersemangat dan makin kuat akibat kemarahannya.
 Bersambung ke Chapter 688

Tidak ada komentar:

Posting Komentar